Network
PR BOGOR – Sudah menikah namun belum memiliki momongan? Anda harus saling mengetahui satu sama lain agar rumah tangga tetap utuh.
Memiliki anak adalah impian bagi pasangan suami istri. Namun, jika belum diberi kepercayaan, tetap harus bersabar dan berusaha.
Ada banyak faktor yang bisa memengaruhi kehamilan, baik disebabkan dari wanita maupun pria.
Baca Juga: Update Harga Emas Hari Ini Selasa, 6 April 2021 di Pegadaian: Antam Naik Jadi Rp533.000 per 0,5 Gram
Perlu diketahui, hal itu disebabkan berbagai hal.
Mulai dari stres, gaya hidup tidak sehat, hingga mengalami kemandulan.
Berikut dikutip dari kanal YouTube Dokter Fransiska Di Perancis, mengenai ciri-ciri pasangan Anda bermasalah atau mandul.
Simak ciri-cirinya:
1. Cek usia menstruasi pertama
Pada umumnya wanita mengalami menstruasi pada usia pubertas.
Biasanya usia 12 hingga 16 wanita mengalami menstruasi.
Namun, ada pula yang lebih cepat, yakni di usia 9 tahun.
Nah, jika pada usia di atas 16 tahun belum mendapatkan menstruasi, maka Anda wajib waspada.
Dalam bahasa kedokterannya disebut amenore primer, segera periksakan ke dokter.
2. Nyeri menstruasi
Jika Anda selalu mengalami nyeri setiap saat menstruasi atau dalam istilah kedokteran disebut endometriosis perlu waspada.
Nyeri setiap menstruasi ini merupakan penyebab kemandulan nomor dua di dunia.
Penderita endometriosis atau nyeri menstruasi ini sangat mengganggu aktivitas.
Bahkan bisa sampai dilarikan ke UGD jika dirasa nyeri yang dialami sudah tidak bisa ditolerir.
Bagi wanita yang sering merasakan nyeri saat menstruasi, periksakanlah ke dokter kandungan.
Bisa jadi itu adalah ciri-ciri kemandulan.
3. Siklus menstruasi
Jika wanita mengalami siklus menstruasi yang tidak lancar, bisa jadi karena adanya Polycystic Ovarian Syndrom (PCOS).
Hal itu disebabkan oleh ketidak seimbangan hormon pada wanita dan PCOS menjadi penyebab kemandulan nomor satu di dunia.
Dimana, wanita dengan PCOS memiliki hormon laki-laki lebih tinggi dan membuat produksi hormon wanitanya terganggu, untuk mengetahui lebih lanjut segera konsultasikan ke dokter kandungan.***
