Network
PR BOGOR - Anita Elberse dan Lizzy Woodham, seorang peneliti dari Sekolah Bisnis Harvard, Boston, Amerika Serikat menjadikan grup musik Korean Pop (Kpop) Bangtan Sonyeondan atau BTS.
Laporan hasil penelitiannya berjudul 'Big Hit Entertainment dan Blockbuster Band BTS: K-Pop Goes Global' dirilis pada bulan Juni 2020 menggali kebangkitan grup ini pada skala global.
Dilansir Pikiranrakyat-bogor.com dari laman Sekolah Bisnis Harvard, Jumat 10 Juli 2020, memasuki tahun 2018, dalam laporan Anita Elberse dan Lizzy Woodham disebutkan, BTS dan Big Hit Entertainment bahkan tidak membahas uang selama negosiasi kontrak.
Baca Juga: Editor Video Metro TV Diduga Dibunuh di Pinggir Tol JORR Jaksel, Korban Alami Lukan di Bagian Dada
Makalah, yang tersedia secara online ini, banyak membahsa tentang bagaimana BTS mampu memperoleh jutaan pengemmar yang terasosiai dalam sebuah kelompok yang disebut ARMY di seluruh dunia sejak debut pertama mereka tahun 2013.
Di samping juga secara bersamaan, anggota BTS yakni J-Hope, Jimin, Jin , Jung Kook, RM, Suga, dan V menjadi superstar asli.
???? Coming soon to my classroom at Harvard! Like and respond with hashtag #pickme if you’d like a chance to win a free copy of my new case on @BTS_BigHit and @BigHitEnt ! #bts #kpop #btsarmy ???????? pic.twitter.com/mCncQrOu9x— Anita Elberse (@anitaelberse) June 25, 2020
Makalah ini mencatat, yang bernyanyi dan kebanyakan rap di Korea, menginspirasi jenis pengaruh budaya global yang membuat orang sering membandingkan mereka dengan The Beatles.
Baca Juga: Tampil di Video PAN Ridwan Kamil Disebut Kian Mesra, Eddy Soeparno: Bahagia Seandainya RK Bergabung
Peneliti menyebutkan, dengan album terbarunya, BTS mencetak album top-chart keempat di AS dalam waktu kurang dari dua tahun.
Seiring dengan popularitas BTS, grup musik ini berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional Korea Selatan sebanyak USD4,9 miliar setara Rp70 triliun dengan harga jual Rp14.428.
Big Hit Entertainment sukses membentuk BTS menjadi grup musik sukses meski label ini belum pernah memiliki sejarah sebelumnya.
Baca Juga: ABK Ditemukan Tewas di Kapal Tiongkok Ternyata Disimpan di Freezer Kapal, Korban Alami Cedera Fisik
Sementara K-pop didominasi tiga perusahaan besar yakni SM, YG, dan JYP entertainment sejak pertengahan 1990an.
Bersama BTS Bang Si-hyuk dapat dikatakan telah menciptakan fenomena K-pop yang lebih global daripada tindakan apa pun yang 'tiga besar' yang pernah diawasi.
Peneliti juga mengupas tentang apakah BTS diposisikan dengan baik untuk mempertahankan keberhasilannya, Bisakah Big Hit meniru kesuksesan itu dengan beberapa tindakan terpilih lainnya dalam portofolionya.
Baca Juga: Kasus Harian Covid-19 Capai Rekor, PKS Desak Jokowi Fokus dan Minta Batalkan Pembangunan Ibukota
Dan apa yang dikatakan tentang masa depan K-pop, dan cara perusahaan musik akan mengelola hubungan dengan bakat mereka.
Membangun grup musik ini, Kepala Agensi BTS, Big Hit Entertainment, Bang Si-hyuk mengutarakan, manajemen memberikan kebebasan seluas-luasnya bagi para anggota BTS.
Hubungan yang lebih seimbang antara agensi dengan artisnya mencoba dibangun Bang Si-hyuk melalui BTS.
Baca Juga: Dinda Hauw dan Rey Mbayang Resmi Menikah, Tak Pernah Ketahuan Pacaran Ternyata Lakukan Taaruf
Penelitian ini juga mengungkap bagaimana hubungan antara BTS dengan Big Hit Entertainment menjadi satu kesatuan yang utuh sehingga mendorong mereka menjadi grup yang sukses di dunia musik internasional.
Sementara banyak rumor yang menyebut bahwa sudah menjadi rahasia umum di Korea Selatan bahwa pihak manajemen biasanya memberikan ruang gerak yang sempit bagi para artisnya.
Tujuan penelitian ini juga ingin mengetahui tentang bagaimana bisnis dapat mengembangkan, meluncurkan, dan mengelola talenta bintang terbaik, dalam hal ini BTS sebagai objek penelitian mereka.
Baca Juga: Demi Dulang Subscriber, Youtuber Asal Cirebon Sebarkan Video Hoaks Soal Penembakan di Rancaekek
Juga menganalisis bagaimana perusahaan dalam industri hiburan dapat menemukan kesuksesan yang berkelanjutan.
Peneliti juga ingin mengetahui faktor-faktor apa yang menentukan kekuatan relatif bagi musisi dan artis lain berhadap-hadapan dengan perusahaan yang mempekerjakan mereka.
Sementara bagaimana pun alasannya, kekuatan mungkin berubah seiring waktu berjalan.
Baca Juga: Kebijakan Merdeka Belajar Tampak Gimik, Nadiem Makarim Disebut Belum Cocok Jabat Menteri Tapi Dirjen
Dalam sebuah wawancara bersama media lokal, Kepala Big Hit Entertainment, Bang Si-hyuk sempat dihadapi dengan situasi yang dilematis lantaran saat itu menjadi ujung tombak keberlanjutan grup musik ini.
Pasalnya, di tahun 2018, BTS dan Big Hit Entertainment melakukan tandatangan kontrak tujuh tahunan untuk masa mereka di Big Hit Lable.
Bang Si-hyuk menghadapi masa dilematis antara meneruskan kontrak ketujuh member, baik RM, Jin, Suga, J-Hope, Jimin, V, dan Jungkook atau tidak.
Baca Juga: Tagihan Listrik Kartika Putri Naik 2 Kali Lipat, Bulan Ini Bayar Rp17 Juta, Tak Mau Lagi Charge HP
Namun, Bang Si-hyuk mendapatkan janji yang luar biasa dari semua anggota BTS. Mereka saat itu berjanji akan menjadi grup musik yang lebih sukses lagi sehingga pantas dituangkan dalam tandatangan kontrak.
"Kami berbicara tentang apakah kami dapat melanjutkan kesuksesan ini selama tujuh tahun ke depan," kata Bang Si-hyuk.
"Para anggota mengatakan, 'Kami akan memberi Anda tujuh tahun lagi, tetapi beri kami pengakuan bahwa kami pantas untuk keberhasilan yang telah kami capai, dan mencerminkannya dalam kontrak'," katanya.
Baca Juga: Menkumham Yasonna Laoly Kawal Buronan Pembobol Bank BNI Rp1,7 T, Maria Pauline Mendarat di Indonesia
Saat ini, BTS memang banyak menorehkan sejarah-sejarah baru di dunia internasional bagi industri musik Korea Selatan.
Memiliki penggemar yang sangat luas di hampir seluruh dunia, BTS dan ARMY memiliki power cukup kuat sebagai satu kesatuan komunitas.
BTS baru saja merilis single Stay Gold dalam bahasa Jepang. Kini mereka tengah berada di puncak karir dengan berbagai prestasi baik secara tim atau individu masing-masing anggota.***
