“Inget lagi jaga jarak, balik lagi lari ambil masker. Eh, berhenti gempanya. Yowes balik kasur lagi,” tulis Nana.
“Lama juga, ya, gempanya dan kencang. Stay safe semuanya,” tutup Nana Mirdad.
Baca Juga: KABAR BAIK: Lagu Sweet Night Milik V BTS Bertengger di Tangga Nomor 1 iTunes di 101 Negara
Diberitakan sebelumnya di Pikiranrakyat-bogor.com, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa tersebut merupakan jenis gempa dalam akibat adanya deformasi atau penyesaran pada lempeng yang tersubduksi di bawah Laut Jawa.
“Ini (Gempa Jepara) disebut sebagai "Deep Focus Earthquake", yaitu gempa dengan hiposenter sangat dalam karena mencapai diatas 530 KM. Gempa seperti ini jarang terjadi, fenomena menarik. Ini membuktikan slab lempeng di bawah laut Jawa masih aktif," kata Daryono saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel.
“Slab lempeng Indo- Australia yang sudah menunjam dan menukik di bawah Laut Jawa sudah menggantung kemudian putus karena adanya tarikan gaya gravitasi atau proses lempeng yang mulai menggulung balik,” tambahnya.
Baca Juga: Kabar Reshuffle Kabinet Indonesia Maju Kian Santer, Nama Mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti Mencuat
Daryono mengatakan, karena saking dalamnya hiposenter gempa, maka spektrum guncangan dirasakan dalam wilayah yang luas.
Berdasarkan hasil pemodelan, gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.