PR BOGOR – Aktris Tamara Bleszynski mengutarakan keluhannya terkait harga PCR yang terlalu mahal.
Apalagi saat ini Tamara Bleszynski sering bolak-balik Jakarta, karena urusannya mencari keadilan.
Dikutip oleh PikiranRakyat-Bogor.com dari ungghan Instagram @tamarableszynskiofficial, Tamara Bleszynski mengungkapkan isi hatinya dimana ia sedang memperjuangkan keadilan.
“Aku sedang bolak-balik ke Jakarta untuk mencari keadilan dengan peraturan PCR yang super mahal itu. Terus apa lagi?," katanya.
Baca Juga: Diungkap Sahabat, Lesti Kejora dan Rizky Billar Jalani Karantina Saat Pulang ke Indonesia
Lebih lanjut, model dan artis cantik tersebut berharap ke depannya harga PCR tidak lagi mahal.
Mengingat ia masih memiliki urusan di Jakarta yang kemungkinan mengharuskannya bolak-balik ke Ibu Kota.
"Mudah-mudahan besok-besok PCR gak mahal yah. Aku lagi mencari keadilan, dan bisa kere karena biaya traveling kan sekarang mahal. Sementara aku cuma punya warung, kere sebelum berjuang. Tetap semangat teman-temanku sayang,” tulisnya dalam caption.
Sontak saja unggahan Tamara Bleszynski tersebut langsung mendapatkan berbagai respon dari fllowers-nya.
Baca Juga: Update Kode Redeem Free Fire FF 31 Oktober 2021, Buruan Klaim dan Dapatkan Hadiahnya dari Garena
“Sending you love lights positive energy. Semangat sayang,” tulis @franksland.
“Sabar, tetap semangat, pasti ada mukjizat dan kemudahan dari sang pencipta. Aamiin,” tulis @adi6605.
Sebagaimana diketahui, Tamara Bleszynski melaporkan kasus kerugiaan materiil yang menimpanya ke Bareskrim Polri pada Selasa, 12 Oktober 2021.
Kabarnya artis cantik tersebut mengalami kerugian yang besar hingga mencapai miliaran rupiah.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Scorpio Hari Ini, 31 Oktober 2021: Promosi yang Kamu Dapatkan Picu Kecemburuan
Kendati demikian, baik Tamara Bleszynski dan kuasa hukumnya, T. Djohansyah belum bisa menjelaskan secara rinci terkait laporannya tersebut.
"Belum bisa kita jelaskan di sini karena ini mendahului laporan kita. Karena kita belum membuat laporan. Intinya terkait bisnis," sebut Djohansyah dikutip dari PMJ News pada 12 Oktober 2021.
"Penyidik membantu dan meminta kami untuk memenuhi dokumen terkait. Nilai kerugiannya belasan M (miliar rupiah)," kata Djohansyah lagi.***