PR BOGOR - Tersiar kabar di media sosial Facebook yang mengklaim bahwa korban selamat bom bunuh diri Gereja Katedral, Makassar kini dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ).
Diklaim bahwa korban selamat bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar tersebut mengalami pembengkakan otak, sehingga harus mendapatkan perawatan dari RSJ.
Berdasarkan hasil penelusuran sebagaimana dikutip PRBogor.com dari laman Turnbackhoax.id dalam artikel "[SALAH] Korban Selamat dari Bom Gereja Kini di Rawat di RSJ Karena Pembengkakan Otak", klaim tersebut adalah salah atau hoaks.
Kabar ini pertama kali dibagikan oleh pengguna akun Facebook Amel Liya ID dengan narasi sebagai berikut:
"Se ekor korban selamat dari peristiwa bom gereja…kini korban msih di rawat di RSJ karna mengalami pembengkakan otak,"
Bersama dengan narasi tersebut, pemilik akun Facebook Amel Liya ID mengunggah foto seseorang dengan badan kurus.
Diketahui foto tersebut terlihat sebagai foto hasil suntingan karena wajah pasien diganti dengan wajah Presiden Jokowi.
Unggahan tersebut telah mendapat 156 reaksi, 230 komentar dan 22 kali dibagikan oleh pengguna Facebook lain.
Berdasarkan hasil penelusuran, gambar tersebut dipastikan merupakan hasil suntingan. Gambar asli telah diunggah pertama kali oleh sandiegouniontribune.com dalam artikel "UN to ease overcrowding at Kenya refugee camps" pada 2011 lalu.
Baca Juga: BIN Sebut Mahasiswi DO Penyerang Mabes Polri Seperti Orang Bingung, 'Membiarkan Diri Ditembak'
Dalam keterangannya, gambar itu adalah seorang anak yang mengalami kekurangan gizi parah dari Somalia Selatan tengah duduk di rumah sakit Banadir di Mogadishu Somalia, Senin, 5 September 2011.
Adapun korban bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar ada sebanyak 20 korban luka dan dirawat di beberapa rumah sakit yang ada di Makassar.
Terdapat 7 korban ledakan yang mengalami luka bakar dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.
Berdasarkan hasil penelusuran tersebut, dapat dipastikan bahwa korban bom bunuh diri Gereja Katerdal Makassar dirawat di RSJ adalah hoaks.***