Sayidina Ali RA kemudian mengusulkan, awal penanggalan Hijriah diawali dari waktu hijrahnya Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah.
Hal itu karena momentum hijrah tersebut menjadi titik balik perjuangan Rasulullah SAW. Apalagi ketika di Madinah, beliau berhasil berdakwah dengan gilang gemilang.
Setelah lama bermusyawarah bersama secara mendalam, dengan berbagai pendapat dan argumentasinya masing-masing, akhirnya disepakati, usulan penanggalan Hijriah diawali dari peristiwa hijrahnya Rasulullah SAW dari Mekkah ke Madinah dengan alasan seperti yang diajukan Saiyidina Ali RA.
Baca Juga: Unair Rampungkan Obat Covid-19 Hasil Kerjasama Bersama TNI, Polri, dan BIN, Diklaim Pertama di Dunia
Ketika memutuskan dan mengumumkan hasil musyawarah, Umar bin Khattab beralasan bahwa hijrahnya beliau sebagai momen keberhasilan dakwah Islam, setelah beliau bekerja sangat keras di Mekah 10 tahun menyampaikan Islam sebagai agama Tauhid.
Kemudian dilanjutkan Rasulullah, bahwa Islam sebagai agama Tauhid dan kemanusiaan di Madinah selama 13 tahun, untuk kemudian dilanjutkan dengan dengan keberhasilan-keberhasilan lainnya dalam menyiarkan agama Islam.***