Menyalakan Laptop dalam Keadaan Masih Diisi Baterai, Bahaya atau Tidak?

- 26 Juni 2024, 21:10 WIB
Ilustrasi laptop.
Ilustrasi laptop. /Foto: pfuderi/Pixabay

PEMBRITA BOGOR - Banyak pengguna laptop, baik yang menggunakan Windows maupun macOS, sering kali terbiasa mengisi daya dengan kondisi layar menyala sepanjang waktu demi mempermudah penyelesaian pekerjaan. Namun, apakah kebiasaan ini memiliki risiko?

Baterai laptop adalah salah satu komponen penting yang mendukung keberlangsungan penggunaan perangkat tersebut.

Akibatnya, mereka yang tidak punya banyak waktu untuk menunggu pengisian daya dalam kondisi laptop mati lebih memilih untuk mengoperasikan laptop sambil menyambungkan kabel charger ke sumber listrik secara terus menerus.

Ternyata, kebiasaan mengisi daya laptop dengan kondisi layar menyala sepanjang waktu dapat memberikan dampak buruk pada baterai lithium-ion yang digunakan.

Penyimpanan baterai pada daya yang terlalu rendah dan terlalu tinggi dapat menyebabkan kondisi baterai memburuk.

Seiring bertambahnya usia baterai, laptop akan kehilangan kemampuannya untuk mengisi daya hingga penuh. Meskipun laptop tidak akan meledak, Anda mungkin akan menyadari bahwa baterai laptop tampak tidak dapat menampung daya sebanyak dulu.

Panas yang dihasilkan dari pengisian daya, baik dalam kondisi tinggi maupun rendah, juga dapat mempercepat penuaan baterai.

Hal ini berarti bahwa baterai hampir selalu diisi ulang, yang pada akhirnya menimbulkan panas. Pengaruh panas ini akan menyebabkan baterai lithium-ion kehilangan daya seiring waktu, meskipun perangkat dimatikan.

Setiap baterai lithium-ion yang pernah diproduksi memiliki jumlah siklus pengisian daya terbatas sebelum akhirnya tidak dapat diisi lagi.

Halaman:

Editor: Muhammad Rizky Suryana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah