Ternyata Ini Alasan Mark Zuckerberg Ganti Nama Facebook jadi Meta

- 29 Oktober 2021, 14:00 WIB
Facebook berganti nama menjadi Meta, Mark Zuckerberg ingin perluas sayap bisnis teknologi.
Facebook berganti nama menjadi Meta, Mark Zuckerberg ingin perluas sayap bisnis teknologi. /Reuters

PR BOGOR - Platform Facebook kabarnya baru-baru ini mengubah nama perusahaannya.

Facebook Inc sendiri merupakan sebuah layanan jejaring sosial yang berkantor pusat di Menlo Park, California, Amerika Serikat.

Facebook diluncurkan pada bulan Februari 2004 silam.

Facebook merupakan sebuah perusahaan yang diluncurkan Mark Zuckerberg.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer Besok, Sabtu 30 Oktober 2021: Waktunya untuk Menikmati Hasil dari Usahamu

CEO Facebook, Mark Zuckerberg mengumumkan pada hari Kamis, 28 Oktober 2021 bahwa Perusahaan Facebook mengganti nama menjadi Meta.

Perubahan ini bertujuan untuk menjauhkan diri dari bisnis media sosial yang terlibat dalam beberapa krisis.

Juga untuk mengubah citra dirinya sebagai pencipta berwawasan dunia digital baru yang dikenal sebagai "metaverse".

Namun, nama aplikasi Facebook yang digunakan oleh hampir 3 miliar orang di seluruh dunia sakan tetap mempertahankan namanya.

Baca Juga: 8 Kebiasaan yang Membuat Gigi Rusak, Satu di Antaranya Menggigit Kuku, Kamu Sering Melakukannya?

Dalam sebuah konferensi, Zuckerberg mengatakan sudah waktunya untuk merombak identitas perusahaan untuk mencerminkan visinya yang lebih luas.

"Sudah saatnya kita mengadopsi merek perusahaan baru untuk mencakup semua yang kita lakukan. Mulai sekarang, kita akan menjadi metaverse, bukan Facebook lagi," kata Mark.

Hal ini sebagai inovator teknologi yang berfokus pada pembangunan generasi berikutnya dari interaksi online, yang akan dikenal sebagai metaverse.

Tujuh belas tahun setelah Zuckerberg mendirikan Facebook di kamar asramanya di Universitas Harvard, merek perusahaan telah dirusak oleh serangkaian krisis.

Baca Juga: LIVE STREAMING French Open 2021 di TVRI dan Vidio: Fajar-Rian Akan Bertemu Wakil Jepang

Upaya untuk menyusun kembali citra publik perusahaan dari jaringan sosial karena mendapatkan banyak tuduhan.

Krisis tersebut dimulai dari campur tangan Rusia dalam pemilihan Presiden 2016 hingga skandal privasi data Cambridge Analytica.

Kemudian kasus tuduhan pada tahun 2018 yaitu pengungkapan data rahasia dari mantan karyawan Facebook yang menjadi whistleblower, Frances Haugen.

Baca Juga: Simak 5 Tips Mencegah Alergi Dingin saat Musim Hujan

"Perubahan nama ini menunjukkan visi yang lebih besar.

Transformasi ini belum menjadi kenyataan namun akan menjadi investasi selama bertahun-tahun," ucap Audrey Schomer, analis eMarketer.***

Editor: Bayu Nurullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x