Roket Long March 5B Milik China Diprediksi Akan Jatuh ke Bumi, Benturan Setara dengan Kecelakaan Pesawat Kecil

- 7 Mei 2021, 21:40 WIB
Ilustrasi roket Long March 5B yang diprediksi akan jatuh ke Bumi.
Ilustrasi roket Long March 5B yang diprediksi akan jatuh ke Bumi. /Pixabay/WikiImages

PR BOGOR - Bagian dari roket besar Long March 5B yang meluncurkan modul pertama dari China untuk stasiun luar angkasa Tianhe diprediksi akan jatuh kembali ke Bumi.

Puing roket Long March 5B dikabarkan dapat masuk kembali tanpa terkendali di titik pendaratan yang belum diketahui lokasinya.

Inti roket Long March 5B setinggi 30 meter meluncurkan modul inti tak berawak "Heavenly Harmony" ke orbit rendah Bumi pada 29 April dari Wenchang di provinsi Hainan China.

Beberapa ahli khawatir puing roket Long March 5B itu bisa mendarat di daerah berpenghuni.

Baca Juga: Arthur Irawan Terpilih Ikuti TC Timnas Indonesia, PSSI: Semua Pemain Punya Kesempatan yang Sama

“Ini berpotensi tidak baik,” kata Jonathan McDowell, Ahli Astrofisika di Pusat Astrofisika di Universitas Harvard, sebagaimana dikutip bogor.pikiran-rakyat.com dari The Guardian.

Lebih lanjut Jonathan mengatakan bahwa peluncuran terakhir roket Long March 5B itu sempat menimbulkan kerusakan.

“Terakhir kali mereka meluncurkan roket Long March 5B, mereka berakhir dengan batang logam besar yang panjang beterbangan di langit dan merusak beberapa bangunan di Pantai Gading,” katanya.

“Sebagian besar terbakar, tapi ada potongan logam yang sangat besar yang menghantam tanah. Kami sangat beruntung tidak ada yang terluka," sambungnya.

Baca Juga: Ramalan Shio Besok, 8 Mei 2021: Babi, Anjing, Ayam, Monyet, Bersiap Alami Godaan Kecil!

Pada Selasa, inti roket tersebutr mengorbit ke Bumi setiap 90 menit dengan kecepatan sekitar 27.600 kilometer per jam dan ketinggian lebih dari 300 kilometer.

Sejak akhir pekan, ketinggiannya telah turun hampir 80 kilometer dan SpaceNews melaporkan bahwa pengamatan amatir di darat menunjukkan itu jatuh dan tidak terkendali.

Meskipun Jonathan mengatakan kemungkinan besar akan jatuh ke laut, karena lautan menutupi sekitar 71 persen dari planet ini.

Tapi Jonathan mengatakan beberapa potongan roket akan masuk kembali dan itu akan menjadi setara dengan kecelakaan pesawat kecil yang tersebar lebih dari 100 mil.

Baca Juga: 5 Idol K-Pop Ini Punya Jutaan Follower di Spotify, Mulai IU hingga V BTS, Tebak Siapa Terbanyak?

Sejak tahun 1990 tidak ada lebih dari 10 ton yang sengaja ditinggalkan di orbit untuk masuk kembali tanpa terkendali.

“Yang buruk adalah itu benar-benar lalai di pihak China. Benda yang beratnya lebih dari 10 ton tidak kami biarkan jatuh dari langit tanpa terkendali dengan sengaja," kata Jonathan.

Berdasarkan orbitnya saat ini, roket tersebut melewati Bumi sejauh utara New York, Madrid dan Beijing dan selatan sejauh selatan Chili dan Wellington, Selandia Baru, dan dapat masuk kembali kapan saja di area ini.

Baca Juga: Sinopsis Acts of Vengeance, Aksi Frank Valera Temukan Pelaku Pembunuhan Tayang Malam Ini di Bioskop Trans TV

Roket Long March 5B diperkirakan akan kembali ke Bumi pada 10 Mei, kurang lebih dua hari.

Jonathan mengatakan setelah jelas pada hari roket itu kembali ke Bumi, para ahli dapat memprediksi waktu pendaratannya dalam jendela enam jam.

Peluncuran roket merupakan bagian dari 11 misi yang direncanakan sebagai bagian dari pembangunan stasiun luar angkasa China, yang diharapkan selesai pada akhir 2022.

Stasiun luar angkasa berbentuk T diperkirakan memiliki berat sekitar 60 ton, jauh lebih kecil dari Stasiun Luar Angkasa Internasional, yang meluncurkan modul pertamanya pada tahun 1998 dan memiliki berat sekitar 408 ton.

Stasiun luar angkasa China akan memiliki port docking dan juga akan dapat terhubung dengan satelit China. Secara teoritis, ini dapat diperluas hingga enam modul.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x