PR BOGOR - Kepala Bidang Kabid) Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono, mengunggah sebuah cutitan pada akun Twitter pribadinya terkait tsunami di wilayah selatan Jawa, menuturkan, gempa dan tsunami sudah kerap terjadi.
"Wilayah selatan Jawa sudah beberapa kali terjadi tsunami.bukti adanya peristiwa tsunami selatan Jawa dapat dijumpai dalam katalog tsunami Indonesia BMKG," tulis Daryono dalam Twitternya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari Twitter pada Sabtu 26 September 2020.
Lanjutnya, Daryono menyebutkan tsunami yang pernah melanda wilayah selatan jawa tersebut, BMKG memiliki data mengenai bencana yang telah terjadi di dalam arsipnya.
Baca Juga: Gaduh Kajian ITB Soal Gempa, Teringat Selatan Pulau Jawa Diterjang Tsunami Pertama Kali di 1840
"Tsunami pernah terjadi diantaranya, tahun 1840, 1859, 1921, 1944, dan 2006," ucapnya.
Diketahui, pada tahun 2006 silam, wilayah selatan Jawa diguncang gempa berkekuatan 6,8 Skala Richter pada 17 Juli 2006, pukul 15.19 WIB, gempa tersebut menyebabkan tsunami setinggi 5 meter yang menyebabkan hancurnya rumah di pesisir selatan Jawa. Menewaskan setidaknya 668 jiwa.
Wilayah selatan Jawa sudah beberapa kali terjadi tsunami. Bukti adanya peristiwa tsunami selatan Jawa dapat dijumpai dalam katalog tsunami Indonesia BMKG, dimana tsunami pernah terjadi diantaranya tahun 1840, 1859, 1921, 1921, 1994, dan 2006. pic.twitter.com/T7KFWmqY0v— DARYONO BMKG (@DaryonoBMKG) September 26, 2020
Peneliti ITB Sri Widiyantoro menerangkan, tsunami dapat mencapai 20 meter di pantai selatan Jawa Barat dan 12 meter di selatan Jawa Timur, tinggi rata-rata maksimum 4,5 meter di sepanjang pantai selatan Jawa jika terjadi bersamaan.
Hal tersebut berdasarkan pemodelan skenario kebencanaan yang dibuat para ilmuwan ITB, tsunami itu terjadi bila segmen-segmen megathrust di sepanjang Jawa pecah secara bersamaan.***