Apakah Arti dari La Nina dan Beberapa Nama Iklim Lainnya, Berikut Penjelasannya

31 Oktober 2021, 10:33 WIB
Ilustrasi - Pengertian iklim yang kerap disebutkan dalam prakiraan cuaca. /PEXELS/Tanya Gorilova/

PR BOGOR - Berikut nama-nama atau istilah iklim yang kerap kita ketahui melalui informasi dari BMKG.

Sebutan terhadap nama iklim tersebut mengandung penjelasan yang berbeda sesuai dengan fenomenanya.

Berikut ini beberapa istilah dalam iklim yang kerap disebut dalam informasi prakiraan cuaca atau musim:

Baca Juga: Ramalan Zodiak Pisces Besok Senin, 1 November: Dapat Tawaran Beasiswa dari Institut Bergengsi

1. El Nino

Yakni fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.

Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.

Berdasarkan informasi, bahwa El Nino dapat memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum.

Baca Juga: Tengah Mencari Keadilan, Tamara Bleszynski Mengeluh Soal Harga PCR yang Terlalu Mahal

2. La Nina

Aalah fenomena yang berkebalikan dengan El Nino. Ketika La Nina terjadi, SML di Samudera Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan di bawah kondisi normalnya.

Pendinginan SML ini mengurangi potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia secara umum.

3. Angin Monsun atau Angin Musim

Yaitu angin yang bertiup dalam skala regional (skala benua) yang berubah arah azimut minimal 120 derajat dan terjadi secara periodik (6 bulan sekali).

Baca Juga: Diungkap Sahabat, Lesti Kejora dan Rizky Billar Jalani Karantina Saat Pulang ke Indonesia

Sedangkan di Indonesia terkena dampak dari 2 tipe angin Monsun, yaitu Monsun Timuran dan Monsun Baratan.

Angin Monsun Timuran rata-rata bertiup dari atah timur hingga tenggara dan bertiup pada bulan April hingga Oktober di setiap tahunnya.

Angin Monsun Timuran ini adalah indikator musim kemarau bagi wilayah Indonesia. Sedangkan Angin Monsun Baratan rata-rata bertiup dari arah barat hingga barat laut dan bertiup pada bulan Oktober hingga April di setiap tahunnya.

4. Curah Hujan

Merupakan ketinggian air hujan dalam satuan milimeter (mm), yang terkumpul dalam luasan 1 meter persegi di tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir.

Baca Juga: Ridho Rhoma Kembali Ditahan di Lapas Cipinang, Begini Tanggapan Rhoma Irama

5. Dasarian
Adalah rentang waktu selama 10 hari, dan dalam satu bulan dibagi menjadi 3 dasarian, yakni Dasarian I: tanggal 1-10, Dasarian II: tanggal 11-20, dan Dasarian III: tanggal 21 hingga akhir bulan.

6. Zona Musim

Adalah daerah yang pola hujan rata-ratanya memiliki perbedaan yang jelas antara periode musim kemarau dan musim hujan.***

Editor: Bayu Nurullah

Tags

Terkini

Terpopuler