UEFA Meminta Timnas Ukraina untuk Menghapus Slogan 'Politik' dari Kostum Barunya

- 11 Juni 2021, 06:30 WIB
UEFA meminta Timnas sepak bola Ukraina untuk menghapus slogan politik pada seragam barunya.
UEFA meminta Timnas sepak bola Ukraina untuk menghapus slogan politik pada seragam barunya. /Dok. REUTERS/Gleb Garanich/File Photo

PR BOGOR - Asosiasi sepak bola Eropa (UEFA) telah mengizinkan Ukraina menerapkan gambar peta Krimea di kostum tim nasional barunya.

Meskipun sempat ditolak Rusia, UEFA berpendapat, Ukraina harus menghapus frasa "Kemuliaan bagi para pahlawan" di bajunya karena memiliki konotasi militer.

UEFA menyetujui hal tersebut, karena frasa itu memang mengandung sifat politis.

Baju baru Ukraina yang akan ditampilkan di kejuaraan Eropa telah menimbulkan persaingan dengan Moskow.

Baca Juga: 10 Manfaat Air Mawar, dari Meringankan Iritasi Kulit hingga Menyembuhkan Gangguan Pencernaan

Pasalnya, pada kostum itu tampak peta semenanjung Krimea yang dianeksasi Rusia pada tahun 2014.

Namun secara internasional, Krimea tetap diakui sebagai bagian dari Ukraina.

Sementara itu slogan di bagian belakang bajunya bertuliskan "Kemuliaan bagi Ukraina".

Pada bagian dalam terdapat kata-kata, "Kemuliaan bagi para pahlawan" sapaan militer di Ukraina.

Baca Juga: Contoh Kata-kata Bijak Malam Jumat, Quotes Paling Sarat Makna!

UEFA mengatakan, peta itu tidak menjadi permasalahan, mengingat hal itu mencerminkan perbatasan yang diakui PBB.

Akan tetapi, UEFA tetap memerintahkan penghapusan frasa pada baju mereka.

Mengingat kombinasi spesifik dari dua slogan itu dianggap jelas bersifat politis.

Menurut UEFA Hal itu memiliki signifikansi historis dan militeristik.

Baca Juga: Link Streaming My Roommate Is A Gumiho Episode 6 Sub Indo: Pertemuan Shin Woo Yeo dan Ibu Lee Dam

Sementara Ukraina mengatakan baju itu adalah simbol persatuan nasional.

Namun demikian, kemungkinan besar Ukraina akan memenuhi tuntutan UEFA tersebut.

"Kemungkinan besar, seragam itu akan dimodifikasi," ucap juru bicara Mykola Vasilkov seperti dikutip PR Bogor dari Reuters.

Hubungan antara Moskow dan Kyiv memburuk tajam setelah pencaplokan Krimea. Hal itu dimulai saat pemberontakan separatis yang didukung Rusia di Ukraina timur terjadi pada tahun 2014.

Baca Juga: Daftar Pemain Racket Boys, Drakor Baru dengan Rating Tinggi Lengkap dengan Sinopsisnya

Mengomentari kontroversi itu, juru bicara kementerian luar negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan bahwa olahraga tidak boleh dicampur dengan politik.

"Olahraga bukan medan perang, tapi ajang kompetisi, bukan arena politik tapi atletik. Jadilah pahlawan olahraga dan Anda akan mendapatkan kemuliaan Anda," ucap Maria.***

Editor: Mohammad Syahrial

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x