Network
PR BOGOR - TGB Muhammad Zainul Majdi menilai, politisasi agama demi memenangkan kontestati politik dinilai hanya akan berdampak buruk dan berbahaya.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar Cabang Indonesia TGB Muhammad Zainul Majdi sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-bogor.com dri Antara News.com, Jumat, 20 November 2020.
TGB Muhammad Zainul Majdi menjabarkan, salah satu bentuk politisasi agama adalah saat sekelompok kekuatan politik menggunakan sentimen keagamaan untuk menarik simpati kemudian memenangkan kelompoknya.
Baca Juga: 4 Sunnah Istimewa Pada Hari Jumat Sesuai Tuntunan Rasulullah SAW, Berikut Tata Cara Mengamalkannya
Baca Juga: Gunung Merapi Level 3, Statusnya Punya Kesamaan dengan Erupsi 2006, Berpotensi Guguran Lahar Panas
Baca Juga: Status Gunung Merapi Siaga, 8 Desa Berisiko Terdampak Erupsi di Jawa Tengah, 3 Desa di Yogyakarta
"Menurut saya, politisasi agama bentuk paling buruk dalam hubungan agama dan politik. Sekelompok kekuatan politik menggunakan sentimen keagamaan untuk menarik simpati kemudian memenangkan kelompoknya. Menggunakan sentimen agama dengan membuat ketakutan pada khalayak ramai. Menggunakan simbol agama untuk mendapatkan simpati," katanya, saat webinar Moya Institute bertema "Gaduh Politisasi Agama", Kamis, 19 November 2020.
TGB menjabarkan, politisasi agama tidak lain adalah pemanfaatn agama untuk mendapatkan kekuasaan, memenangkan kontestasi politik. Atau juga menjadikan agama sebagai instrumen mendapatkan hasil politik.
Kendati begitu, politisasi agama juga menjadi baik dan mulia bila prinsip-prinsip dalam berpolitik diutamakan, sebagaimana pendiri bangsa.
