PEMBRITA BOGOR - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan bicara soal penanganan krisis iklim di Indonesia dalam Forum Air Sedunia (World Water Forum/WWF) Ke-10 yang akan berlangsung di Bali pada 18-25 Mei 2024.
Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, forum tersebut diharapkan mampu menciptakan konsensus politik di antara kepala negara peserta untuk mengatasi tantangan krisis iklim secara konkret.
Dalam seminar daring bertajuk “Menuju World Water Forum Ke-10, Kolaborasi Tangguh Atasi Tantangan Perubahan Iklim” di kanal YouTube FMB9, Dwikorita menekankan pentingnya menjaga ketersediaan air demi kepentingan bersama mengingat dampak perubahan iklim yang semakin terasa.
Menurut Dwikorita, konsensus politik yang mengikat akan menjadi poin terpenting dari WWF Ke-10. Hal ini menunjukkan kesepakatan para kepala negara atau lembaga otoritas peserta untuk mengeksekusi rencana aksi yang disusun berdasarkan analisa lembaga iklim dunia.
Pemerintah Indonesia juga telah melakukan persiapan yang matang dengan membuka Museum Air pertamanya di Kabupaten Tabanan, Bali, sebagai bagian dari penyelenggaraan WWF 2024.
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Sumber Daya Air, Firdaus Ali, menyebut pembangunan museum ini sebagai dukungan terhadap forum tersebut.
Firdaus mengatakan, "Museum ini menjadi salah satu lokasi yang dikunjungi oleh delegasi WFF 2024, bersamaan dengan sumber mata air di Bali, yakni Danau Batur."
Forum ini akan menghadirkan 290 sesi atau acara paralel yang membahas berbagai tema krusial terkait air.