Program Makan Siang Gratis Prabowo Gibran Habiskan Rp120 Triliun, Ekonom: APBN Harusnya untuk Pendidikan

- 27 Februari 2024, 12:00 WIB
Calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (kanan) menyampaikan pidato dalam acara pemantauan hasil hitung cepat atau quick count di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024). menempatkan capres-cawapres nomor urut 2 unggul atas dua pesaingnya dengan perolehan suara 51 persen - 60 persen.
Calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (kanan) menyampaikan pidato dalam acara pemantauan hasil hitung cepat atau quick count di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024). menempatkan capres-cawapres nomor urut 2 unggul atas dua pesaingnya dengan perolehan suara 51 persen - 60 persen. /Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta

"Dengan anggaran pendidikan saja yang masih belum cukup untuk menyelesaikan masalah di dalam negeri, pengalihan dana ke program konsumtif semacam ini mungkin dapat mengurangi alokasi dana yang tersedia untuk pembangunan jangka panjang," ujarnya.

Keraguan Esther tidak hanya terkait dengan pendanaan, tetapi juga terhadap dampak positif yang dapat diberikan program semacam ini pada perekonomian Indonesia.

Baca Juga: Anies: Cegah Stunting Enggak Cukup dengan Bagi-bagi Susu dan Makan Siang Gratis, Sudah Terlambat untuk Anak

Menurutnya, sumber daya sebesar Rp120 triliun hingga Rp450 triliun mungkin lebih produktif jika digunakan untuk investasi di bidang pendidikan dan penciptaan lapangan kerja.

Timnas AMIN Juga Kritik Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

Co-captain Timnas AMIN Tom Lembong saat sesi wawancara di Rumah Koalisi Perubahan, Jakarta Selatan pada Senin (26/2/2024).
Co-captain Timnas AMIN Tom Lembong saat sesi wawancara di Rumah Koalisi Perubahan, Jakarta Selatan pada Senin (26/2/2024). /Foto: PR Bogor/Rizky Suryana

Co-Captain Timnas AMIN Tom Lembong menyatakan perlunya sebuah diskusi yang teknokratis dan berlandaskan data fakta realita dalam merancang kebijakan seputar makan siang dan susu gratis.

"Semakin teknokratis semakin profesional, semakin transparan semakin baik," ujarnya.

Meskipun begitu, Tom belum mau memberikan komentar lebih lanjut terkait etika program yang dibahas dalam rapat meskipun paslon nomor urut 2 ini belum resmi memenangkan Pilpres.

Dalam mengomentari substansi kebijakan, Tom menegaskan pentingnya pendekatan yang berbasis pada fakta dan transparansi.***

Halaman:

Editor: Muhammad Rizky Suryana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x