"Dengan anggaran pendidikan saja yang masih belum cukup untuk menyelesaikan masalah di dalam negeri, pengalihan dana ke program konsumtif semacam ini mungkin dapat mengurangi alokasi dana yang tersedia untuk pembangunan jangka panjang," ujarnya.
Keraguan Esther tidak hanya terkait dengan pendanaan, tetapi juga terhadap dampak positif yang dapat diberikan program semacam ini pada perekonomian Indonesia.
Menurutnya, sumber daya sebesar Rp120 triliun hingga Rp450 triliun mungkin lebih produktif jika digunakan untuk investasi di bidang pendidikan dan penciptaan lapangan kerja.
Timnas AMIN Juga Kritik Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran
Co-Captain Timnas AMIN Tom Lembong menyatakan perlunya sebuah diskusi yang teknokratis dan berlandaskan data fakta realita dalam merancang kebijakan seputar makan siang dan susu gratis.
"Semakin teknokratis semakin profesional, semakin transparan semakin baik," ujarnya.
Meskipun begitu, Tom belum mau memberikan komentar lebih lanjut terkait etika program yang dibahas dalam rapat meskipun paslon nomor urut 2 ini belum resmi memenangkan Pilpres.
Dalam mengomentari substansi kebijakan, Tom menegaskan pentingnya pendekatan yang berbasis pada fakta dan transparansi.***