Viral di Medsos Pelecehan Seksual di Bandara Soetta, Oknum Dokter Juga Diduga Manipulasi Data Rapid

- 18 September 2020, 19:00 WIB
Ilustrasi pelecehan seksual.
Ilustrasi pelecehan seksual. /Pixabay/


PR BOGOR - Kasus pelecehan seksual kembali mencuat di media jejaring sosial usai cerita dibagikan salah satu pengguna akun twitter Lism @listongs.

Lism menjadi ramai diperbincangkan warganet di Twitter usai membagikan kisahnya melalui utasan di Twitternya saat menjadi korban pemerasan dan pelecehan seksual oleh dokter yang bertugas untuk rapid test.

"Pemerasan dan pelecehan seksual oleh dokter rapid test di bandara Soekarno Hatta, terminal 3," tulis @listongs dalam awal utasannya sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-Bogor.com pada Jumat, 18 September 2020.

Baca Juga: Mutilasi di Kalibata CIty Terjadi Usai Kenalan di Tinder, Kasus Serupa Juga Terungkap di 3 Negara

Lism bercerita, sebenarnya ragu saat ingin membuat utasan tersebut dikarenakan takut. Namun, karena belum juga ada proses atas laporannya, Lism memutuskan melaporkan kejadian tersebut pada warganet.

"Sebenarnya dari kemarin mau bikin thread ini maju-mundur, takut kenapa-kenapa. Tapi karena lapoean aku belum ada yang diproses, jadi yaudah lapor ke netizen aja," tutur Lism.

Saat itu, Minggu 13 September 2020, Lism berencana pergi ke suatu kota yang mengharuskan naik pesawat. Namun karena situasi pandemi, ada prtokol Covid-19 yang harus dipenuhi olehnya.

 

Baca Juga: Sebelum Bunuh Korban, Laeli Bercinta di Apartemen Lain, Dipindahkan ke Kalibata City Usai Digergaji

Lism harus melakukan rapid test di bandara Soekarno Hatta karena belum sempat melakukan test di hari sebelumnya.

Saat itu, penerbangan dilakukan pada pukul 6.00 WIB. Lism sudah berada di bandara pukul 4.00 WIB pagi untuk melakukan rapid test.

Beruntung, hasil rapid test menunjukan hasil reaktif, dan Lism pun berencana membatalkan keberangkatannya.

Baca Juga: Terungkap Latar Belakang Pelaku Mutilasi di Kalibata City Fajri dan Laeli, Diduga Pasangan Pelakor

Tetapi disaat bersamaan sang dokter meyakinkan dia untuk tetap melakukan penerbangan dan melakukan tes ulang dengan membayar uang sebesar Rp150 ribu, dan akan mengganti data pasien yang memiliki hasil negatif.

Lism mengatakan, sebenarnya ia kaget dan tak ingin melakukan penerbangan karena takut menjadi carrier bagi banyak orang, tapi dokter tersebut meyakinkan, tidak akan terjadi apa-apa.

"Singkat cerita karena capek dan bingung, tanpa pikir panjang aku setuju aja sama tawaran si dokter itu, habis itu aku dites lagi, tunggu hasil yang menyatakan kalo aku non reaktif," tuturnya.

Baca Juga: Ibunda Indra Bruggman Meninggal Dunia, Menangis Tak Ada Lagi Sosok yang Bakal Bangunin Kala Subuh

Lanjutnya, setelah mendapat surat keterangan non reaktif, Lism pergi menuju departure gate tapi ternyata dokter tersebut mengikuti dan meanggilnya untuk mengobrol di tempat yang sepi.

Lebih jauh lagi Lism bercerita, dokter tersebut ternyata meminta bayaran atas bantuannya memberikan surat keterangan non reaktif tersebut.

Dari obrolan mereka pada akhirnya Lism memberikan uang sebesar Rp1.400 ribu dengan cara transfer.

Baca Juga: Akibat Penampilan Jimin BTS di America's Got Talent Fans Dibuat Gila, Ujungnya Gaduh di Twitter

Tak berhenti di situ, dokter itupun melakukan pelecehan terhadap Lism. Namun Lism menjelaskan, bahwa iya tidak dapat melakukan apapun karena kaget dan merasa hancur.

"Ingin lari dan teriak tolong tapi gabisa, cuma sanggup untuk menghindar dan pergi dengan alasan flight sebentar lagi boarding. aku kira aku udah aman & terbebas dari dokter bajingan itu, tpi ternyata dia ingin ikut sampai departure gate," tuturnya.

"Please jangan hujat aku "aku nya yang ngebolehin / gak ngelawan" tapi jujur, pada saat kejadian bener2 gak bisa ngapa2in dan ngerasa powerless," ujarnya dalam utasan itu.

Baca Juga: Terungkap Latar Belakang Pelaku Mutilasi di Kalibata City Fajri dan Laeli, Diduga Pasangan Pelakor

Dia kemudian menyebutkan memang tidak memiliki bukti pada kasus pelecehan tersebut, tapi ia masih menyimpan isi chating di Whatsapp dengan dokter tersebut.

Untuk memastikan apakah ia terpapar Covid-19, Lism pun memutuskan untuk kembali melakukan rapid test kembali sesampainya di Nias.

"Oiya, waktu hari selasa kemarin, 2 hari setelah rapid di bandara, aku rapid lagi di Nias, hasilnya non reaktif semua baik Ig G maupun Ig M," tutur pemilik akun @listongs.***

 

Editor: Amir Faisol


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x