PR BOGOR - Pertemuan politik antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo ke Istana Kepresidenan memdapat sorotan publik.
Apalagi, Jokowi memanggil Achmad Purnomo sehari sebelum kemudian putra sulungnya, Gibran Rakabuming diumumkan PDIP maju ke Pilwakot Solo 2020, Desember mendatang.
Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam menilai pertemuan itu tak etis karena Presiden Jokowi memanggil Achmad Purnomo ke Istana Kepresidenan untuk membahas politik praktis.
Baca Juga: India Makin Berani ke Tiongkok, Usai Hapus Berbagai Aplikasi Kini Panggil Jack Ma ke Meja Hijau
"Yang dilakukan Presiden Jokowi memanggil Pak Achmad Purnomo Wakil Wali Kota Solo saya rasa kurang etis," kata Umam dalam sebuah diskusi virtual, sebagaiman dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari RRI, Minggu 26 Juli 2020.
"Karena beliau (Presiden) memanggil dalam kapasitas kepala pemerintahan. Yang dipanggil wakil wali kota. Tapi yang dibicarakan hal politik praktis, khususnya berkaitan dengan konteks putra beliau," sambung Umam.
Umam mengatakan, hal serupa sebelumnya pernah terjadi saat Jokowi bersama pengurus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) membicarakan politik praktis di Istana Kepresidenan.
Baca Juga: Perjuangan Jin BTS Hibur ARMY, Bersikap Profesional Meski Telinganya Terkena Api di Atas Panggung
Peristiwa itu sempat ramai dibahas publik. Saat itu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengambil langkah tepat dengan melarang para pengurus partai yang datang ke Istana Kepresidenan membicarakan politik praktis.