Nelayan mengirimkan pesan singkat kepada Susi Pudjiastuti, melaporkan peristiwa pencuarian ikan oleh kapal Vietnam.
"Maaf Tanggal 19 juni .. berikut smsnya : 19 juni 2020 kapal vietnam semakin meraja rela di laut natuna. Menggunakan armada bahan kapal besi. Dan semakin besar," tulisnya, menjelaskan kronologi peristiwa itu.
Baca Juga: Pilu 2 Gadis Cirebon, 5 Tahun Jadi Budak Seks Sang Kakak Si Pecandu FIlm Porno, 1 di Antaranya Hamil
Hanya saja, Susi Pudjiatuti mencurigai keberadaan kapal itu bukan milik kapal nelayan Vietnam melainkan kapal Tiongkok.
Pasalanya, berdasarkan pengetahuannya, biasanya kapal-kapal besi yang menjaring ikan dari laut merupakan milik nelayan besar di Tiongkok.
Maaf Tgl 19 juni .. berikut smsnya : 19 juni 2020 kpal vetnam semakin meraja rela di laut natuna.menggunakan armada bahan kapal besi.dan semakin besar.— Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti) July 2, 2020
"Sepengetahuan saya kalau kapal besi itu kapal-kapal Ikan Tiongkok," ujarnya.
Baca Juga: Nestapa Pasangan Lansia di Garut Bertahun-tahun Tinggal di Rumah Reot, Hidup Atas Belas Kasih Warga
Menanggapi peristiwa ini, Susi Pudjiastuti mengharapkan ketegasan Presiden Jokowi untuk mengatasi masalah pencurian ikan dari nelayan asing yang masih menjadi momok bagi Indonesia.
Dia berharap Jokowi tetap konsisten dengan kebijakannya di lima tahun lalu yang memerintahkan dirinya untuk menenggelamkan kapal asing yang mencuri ikan di lautan Indonesia.
Kalau saja Pak Presiden bicara lagi seperti dalam video ini : https://t.co/T8Q80G8fcF https://t.co/tXVGbAzPtW— Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti) July 2, 2020
Kebijakan yang sama diharapkan dapat diterapkan kembali di era Menteri Kelautan dan Perikanan Edhi Prabowo.