PR BOGOR - Tak menunggu waktu lama, peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia 2021 akan segera terlaksana.
Pada 17 Agustus 2021, masyarakat Indonesia akan merayakan momen penting HUT RI ke-76.
Memeriahkan Hari Kemerdekaan bisa dilakukan dengan berbagai cara, misalnya menulis puisi indah untuk Indonesia.
Sebagai referensi, berikut 10 puisi kemerdekaan 17 Agustus 2021 pendek yang dikutip PikiranRakyat-Bogor.com dari berbagai sumber.
1. Bela Negara oleh Dilla Hardina Agustiani
Kobar semangat terus membara
Menyulut asa tuk bela negara
Berkorban jiwa serta raga
Usir penjajah dari tanah air kita
Ratusan nyawa pahlawan telah melayang
Mereka dengan gagah berani berperang
Menebas ketidakadilan walau penuh rintang
Agar tak ada lagi rakyat yang terkekang
17 Agustus kita telah merdeka
Perjuangan para pahlawan tak sia-sia
Terluka parah bahkan hilang nyawa pun rela
Demi melihat generasinya hidup damai sentosa
2. Merdeka dalam Pandemi oleh Firoh
Agustus menyapa
Hari kemerdekaan akan tiba
Hari kemenangan indonesia
Hari berkibar x bendera
Hidup Negri ku ,,,,, hidup negri ku ,,,,,
tanah air ku indonesi ,,,
Hari kemerdekaan indonesia tahun 2021
Sangat berbeda dari tahun sebelum
Saat kedatangan tamu (virus corona)
Kami semua tak bisa merayakan
Bersama,
Indonesia ku,,,
Tetap kibarkan benderamu
Tegakkan tiangmu ikat benderamu
Kibarkan ,,,,,kibarkan,,,,
Angkat tangan mu, berikan hormat mu,
Indonesiaku merdeka,,, merdeka,, dan tetap merdeka 17 Agustus 1945
3. Jayalah Indonesiaku, merdeka ke-76
Berkibarlah sang saka merah putih
Gema seabad silam bangsa Inggris datang meredah
Pahang dengan peluru bersama senapan membunuh menangkap setiap pejuang
Sekarang Indonesia bebas lepas dari penjajah, Merdeka.
4. Pahlawan yang Hilang
Dimana lagi kau kutemukan keberanianmu
Dimana lagi kan kutemukan pekik teriak semangatmu
Dimana lagi ku temukan sosok sepertimu
Wahai pahlawan
Beribu hari telah kulalui
Jutaan hari telah kuhitung dengan jemari
Namun tak mampu juga kutemukan
Sosok pahlawan sejati
Kumeniti jalanan penuh duri dan ranjau
Menyusuri gurun pasir yang kering kerontang
Dimanakah kan kutemui lagi
Sosok sepertimu wahai pahlawanku
Baca Juga: 4 Zodiak Ini Dikenal Paling Santai Jalani Hidup, Leo dan Pisces Termasuk?
5. Diponegoro oleh Chairil Anwar
Di masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali
Padang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati
6. Indonesia Sudah Merdeka oleh Asty Kusumadewi
Penjajah melawan Indonesia
Peperangan di belahan penjuru Nusantara
Bambu runcing senjata utama
Memperjuangkan Indonesia merdeka
Konon katanya, sepotong roti lebih berharga
Soedirman jadi korbannya
Pengkhianat bangsa tunduk menggadaikan harga dirinya
Bersyukur, Jenderal dilindungi oleh Yang Maha Esa
Indonesia sudah merdeka
Kapten Pattimura dengan pedangnya
Jenderal Soedirman dengan tandunya
Pangeran Diponegoro dengan gerilyanya
Melawan penjajah sebegitu kuatnya
Ucapkan syukur kepada Tuhan kita
Dengan segala upaya
Dengan pertumpahan darahnya
Indonesia, sudah.. Merdeka!!
7. Indonesia di Hati
Dihati ini hanya ada Indonesiaku
Indonesia tercinta
Banyak kata untukmu
Terjujur dari jiwa yang terdalam
Satukan lah setiap perbedaan bangsa
Jangan sampai semua musnah dan hilang
Menjadikan perpecahan di negeri tersayang ini
Hanya karena sebuah adu domba
Ingatlah apa yang membuat kita hingga saat ini
Jatuh bangun para pahlawan
Yang berjuang demi kita
Demi Indonesia kita tercinta
8. Dirgahayu Indonesia
Merdeka!
Bukan kata sifat
Bukan omong kosong
Tetapi sebuah pilihan
Pilihan dalam melanjutkan keutuhan negeri
Atau melanjutkan penderitaan negeri
Tidak melulu soal memperjuangkan
Tapi sekarang adalah soal mempertahankan
Dirgahayu Indonesiaku!
Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Sadikin Ingatkan Pemkab Bogor Soal Target Vaksinasi hingga September Mendatang
9. Musium Perjuangan oleh Kuntowijoyo
Susunan batu yang bulat bentuknya
berdiri kukuh menjaga senapan tua
peluru menggeletak di atas meja
menanti putusan pengunjungnya.
Aku tahu sudah, di dalamnya
tersimpan darah dan air mata kekasih
Aku tahu sudah, di bawahnya
terkubur kenangan dan impian
Aku tahu sudah, suatu kali
ibu-ibu direnggut cintanya
dan tak pernah kembali
Bukalah tutupnya
senapan akan kembali berbunyi
meneriakkan semboyan
Merdeka atau Mati.
Ingatlah, sesudah sebuah perang
selalu pertempuran yang baru
melawan dirimu.
10. Senyum Pahlawanku
Cucuran keringat di tubuhmu
Darah yang mengalir dalam ragamu
Tak patahkan semangat juangmu
Untuk meraih harapan, kemerdekaan
Tekadmu yang membara
Dengan gagah tegap kau berdiri
Tak pedulikan rasa sakit
Demi sang bumi pertiwi ini
Namun…
Kini perjuanganmu itu seperti tak berarti
Tangisan sedih rakyat kecil menjadi-jadi
Korupsipun seperti sudah menjadi tradisi.***