PR BOGOR - Masih banyaknya insitusi dan perusahaan yang masih ngotot untuk menentukan kesembuhan karyawan mereka harus dengan melakukan Tes PCR yang hasilnya harus negatif.
Padahal WHO pada 27 Mei 2020 telah menyarankan bahwa penentuan kesembuhan pasien positif Covid-19 berdasarkan dari mulai dan membaiknya gejala.
Tetapi WHO Masi memberikan kelonggaran bagi negara yang masih memakai PCR untuk evaluasi kesembuhan. Sebagaimana yang dikutip oleh PikiranRakyat-Bogor.com dari Instagram @Doktermutan.
Statement yang mengatakan bahwa seseorang yang dinyatakan positif Covid-19 dengan melalui PCR test tersebut keluar dari CDC (Centre of Diseases Control) adalah badan bawahan US Government.
Namun pada 18 Februari 2021, CDC mengeluarkan pernyataan yang menegaskan tes PCR bukan lagi penentuan Seseorang yang sembuh dari Covid-19.
Pedoman Kemenkes revisi ke 5 juga mengatakan hal serupa kalau PCR bukan lagi sebagai rujukan orang sembuh dari Covid-19.
Baca Juga: Link Nonton Anime Words Bubble Up Like Soda Pop, yang Menyegarkan Musim Panas Kamu
Terus bagaimana kita tahu bahwa bahwa orang tersebut telah sembuh dari Covid-19? Jawabannya adalah dari gejalanya.
Jika penderita Covid-19 tanpa mempunyai gelaja dia perlu melakukan isolasi mandiri selama 10 hari, jika sudah melewati hal tersebut pasien tersebut telah dinyatakan sembuh dan sudah tidak menularkan lagi.