Baca Juga: Hasil Riset, Rapat Online Kurangi Skill Menyetir hingga Sebabkan Kecelakaan, Ini Penjelasannya
Gempa tersebut masuk dalam kategori gempa dangkal, namun tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati menyampaikan BPBD di beberapa wilayah administrasi, antara lain Kabupaten Malang, Blitar, Lumajang dan Kota Malang terdampak guncangan.
"BPBD Kabupaten Malang menginformasikan guncangan dirasakan sedang hingga kuat selama 5 detik. Masyarakat setempat tidak panik. Sedangkan Kota Malang, BPBD melaporkan guncangan selama 12 detik dengan intensitas sedang. Masyarakat Malang panik dan berhamburan keluar bangunan," kata Raditya melalui keterangan tertulis, dilansir PRBogor.com dari Antara.
Baca Juga: Ramadhan Sebentar Lagi, Ustadz Abdul Somad Jelaskan Persamaan Puasa dan Fasting Therapy ala Orang AS
BNPB telah berkoordinasi dengan beberapa BPBD yang merasakan guncangan gempa, termasuk melakukan pemantauan dan kaji cepat di lapangan untuk memastikan dampak kejadian.
"BNPB terus memonitor pascagempa dan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siap siaga dalam mengantisipasi bahaya gempa bumi," ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno menginformasikan bahwa lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault," ujarnya.***