Network
PR BOGOR – Terjadinya aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar dan penyerangan di Mabel Polri kini sedang menjadi perbincangan publik.
Ditambah lagi, dengan penangkapan puluhan terduga teroris kian meresahkan masyarakat.
Oleh karena itu, Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Henry Subiakto menanggapi aksi teror yang terjadi.
Baca Juga: Inter Milan Umumkan Pergantian Logo Baru, Bakal Muncul di Viale della Liberazione
Henry Subiakto menganggap bahwa sekarang adalah waktu tepat untuk mereka bertanggung jawab.
Hal tersebut diungkapkan melalui akun Twitter @henrysubiakto pada Kamis, 1 April 2021.
“Saatnya diminta pertanggung jawaban,” tulis Henry Subiakto yang dikutip PRBogor.com dari akun Twitter @henrysubiakto.
Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 1 April 2021: Mama Rosa Masih Tak Percaya Kepada Andin Kasus Pembunuhan Roy
Ia juga mendesak orang-orang yang menggunakan media sosial pro teroris harus bertanggung jawab.
Termasuk juga yang menyerang aparat.
“Sudah saatnya orang-orang di belakang akun-akun pro teroris, yang selalu menyerang dan menyalahkan aparat negara, menuduh polisi sandiwara,” tulis Henry.
Baca Juga: The Penthouse 3 Siap Munculkan Banyak Plot Twist, Ini Bocoran Karakter On Joo Wan dan Park Ho San
Selain itu, Henry juga menyinggung soal dakwah yang berisi kebencian.
Ia juga menuntut pertanggung jawaban orang yang mengumbar kebencian.
Bahkan mereka yang juga menyudutkan pemerintah, menyalahkan proses hukum, dan sebagainya.
Karena aksi mereka lah yang merupakan bagian dari sebuah dukungan terhadap para teroris.
“Serta mereka yang terus menerus mendakwahkan kebencian mendukung teroris,” sambungnya.
Dalam postingan tersebut, Henry juga mendesat Polri untuk melakukan tindakan.
Baca Juga: Tes Kepribadian: 8 Binatang di Gambar Ini Bisa Ungkap Hal Terbaik tentang Dirimu yang Tak Disadari
Dimana, kata dia, Polri harus meminta pertanggung jawaban dari mereka.***
