Network
PR BOGOR - Polisi berhasil menangkap pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan.
Pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar diketahui merupakan pasangan suami istri yang baru menjalin hubungan rumah tangga selama enam bulan.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan, setelah menangkap pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, petugas di lapangan akan melakukan penelusuran lebih lanjut untuk mencari bukti di rumah pelaku.
Baca Juga: Lagi-lagi V Jahil ke Anggota BTS, Kali Ini Jimin Jadi Korbannya
"Kita tunggu hasil kerja anggota di lapangan. Dan kami berharap semua dapat diungkap dengan jelas," kata Argo sebagaimana dilaporkan PRBogo.com sebelumnya.
Berdasarkan laporan Antara, sejak pagi haru ini, Senin 29 Maret 2021, Densus 88 Anti Teror dan INAFIS telah berada di lokasi tempat tinggal pelaku.
Selama ini, pelaku laki-laki berinisial L itu tinggal di sebuah kamar indekos bersama istrinya.
Indekos berlokasi di Kelurahan Bunga Ejaya, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Polisi berhasil menemukan barang yang dibungkus kertas di dalam kantong plastik di kamar indekos tersebut.
Barang bungkus itu dijadikan sebagai alat bukti pengungkapan kasus bom bunuh diri di Gereja Katerdal pada Minggu, 28 Maret 2021.
Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Piala Menpora 2021 Hari Ini: Bali United vs Persiraja Banda Aceh Pukul 15.15 WIB
Selain menggeledah rumah pelaku, polisi juga menyambangi rumah orang tua pelaku.
Indekos pelaku dengan rumah orang tuanya hanya berjarak 50 meter saja.
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian pasca-penggeledahan ini dilakukan.
Tim Densus 88 baru menyelesaikan penggeledahan pada pukul 15.00 WITA.
Menurut keterangan Irjen Pol Argo, pelaku bom bunuh diri yang merupakan pasangan suami istri tersebut merupakan bagian dari kelompok militan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).***
