PR BOGOR - Pengamat Politik Rocky Gerung menilai Habib Rizieq Shihab (HRS) menjadi umpan politik di rezim Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Habib Rizieq ini dia semacam umpan untuk mengukur kedalaman politik Islam, untuk mengukur ketajaman media, dan mengukur potensi oposisi. Jadi dia menjadi umpan dari rezim yang panik," kata Rocky, dikutip PRBogor.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official.
Menurutnya, Habib Rizieq Shihab dengan kepemimpinan moralnya tahu kapan harus bergerak, kapan harus diam, kapan harus menunggu, kapan harus menghormati kekuasaan dan kapan harus mengkritik kekuasaan.
Baca Juga: Tiba di PN Jakarta Timur, Habib Rizieq Dikawal Ketat
Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri Jumat, 26 Maret 2021: Dewa Tampak Emosi Atas Perlakuan Kevin
Dia juga menambahkan, jika hal yang dilakukan Habib Rizieq Shihab justru berbanding terbalik dengan kepemimpinan di Istana.
"Jadi kepemimpinan moral ini yang berbanding terbalik dengan kepemimpinan moral istana yang penuh dengan tipu tipu penuh dengan intrik, manipulasi," ucap Rocky.
Rocky Gerung menyebut dalam kondisi saat ini pemerintah sudah buta terhadap namanya keadilan.
Baca Juga: Hadapi Sidang Eksepsi, Habib Rizieq Tiba di PN Jakarta Timur Dikawal Ketat
Baca Juga: Al Ingin Meyakinkan Sang Mama bahwa Andin Bukanlah Pembunuh Roy, Ikatan Cinta 26 Maret 2021
Rocky Gerung menilai proses persidangan tersebut bahwa hakim menilai adanya sebuah pembusukan di dalam kekuasaan yang pada akhirnya memperlakukan HRS seperti itu.
"Secara linier HRS akan dijadikan musuh abadi untuk konsolidasi kekuasaan," ujar dia.
Rocky Gerung juga mengatakan bahwa di Istana terdapat 'kedunguan' yang akhirnya menyebabkan Habib Rizieq diperlakukan secara tidak adil.
"Ada tidak yang lebih moral standing dibandingkan dengan HRS, kan tidak ada," tuturnya.
Rocky Gerung juga mengungkapkan, Pada akhirnya publik melihat bahwa di belakang Habib Rizieq ada peristiwa moral yang harusnya di hormati oleh negara, tetapi negara justru takut dengan peristiwa moral tersebut dikhawatirkan melebar menjadi kepemimpinan alternatif.
"Kita bayangkan kita tahu bahwa ada yang berambisi untuk memperpanjang kekuasaan tiga periode," ungkapnya.
Menurutnya, Jalan ke arah tiga periode harus dibersihkan dengan cara apapun, Habib Rizieq Shihab dianggap mengganggu, Gatot Nurmantyo dan AHY juga dianggap mengganggu.
Bagi Rocky Gerung sendiri problem ini sebetulnya satu paket dengan ketidakmampuan pemerintah untuk menghormati dan menyelenggarakan persaudaraan warga negara.***