Moeldoko dan Gatot Nurmantyo Sama-sama Mantan Panglima TNI, Ini Bedanya Kata Said Didu

- 7 Maret 2021, 12:30 WIB
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. /Puspa Perwitasari/ANTARA

PR BOGOR - Sama-sama berpangkat jenderal dan pernah menjadi Panglima TNI, apa bedanya Moeldoko dan Gatot Nurmantyo?

Jawabannya coba diurai pengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi, Said Didu.

Said Didu membandingkan dua jenderal mantang Panglima TNI, Moeldoko dan Gatot Nurmantyo.

Baca Juga: Bocoran Sinopsis Ikatan Cinta Minggu 7 Maret 2021: Reyna Hilang, Aldebaran Bakal Marah Besar pada Rendy?

Said Didu menilai, Jendral Gatot adalah sosok yang mempunyai value, etika dan moral.

tangkap layar twitter Said Didu.
tangkap layar twitter Said Didu.

Baca Juga: Usai KLB Demokrat, Marzuki Alie Pertontonkan Video Penyiksaan, Minta Polri Bertindak Cepat

"Beda Jendral yangg punya value, etika dan moral dengan yang tidak," tulis Said Didu sebagaimana dikutip PRBogor.com dari akun pribadinya @msaid_didu pada Minggu, 7 Maret 2021.

Said Didu pun menyertakan sebuah video yang berisi wawancara Jendral Gatot Nurmantyo.

"Silakan simak bagaimana sikap Jendral purnawirawan Gatot Nurmatyo saat ada pihak yang mengajak untuk mengambil Partai Demokrat, tetapi beliau memegang value dan etika," ungkap Said Didu menambahkan.

Baca Juga: 8 Fakta Jisoo BLACKPINK Terbaru 2021: Nomor Terakhir Bikin Perempuan Lain Insecure

Pada video tersebut, Jenderal TNI Purnawirawan Gatot Nurmantyo mengakui ada tawaran dari seseorang untuk mengkudeta AHY.

Tegas, Jendral Gatot Nurmantyo menjawab dirinya pernah disumpah SBY saat menjabat Presiden ke-6.

Satu isi sumpah tersebut di antaranya adalah agar mencintai prajurit dengan segenap hati.

Gatot Nurmantyo lantas bertanya pada seseorang yang tidak disebutkan namanya, terkait proses kudeta Partai Demokrat pimpinan AHY

"Ada juga yang datang kepada saya, gimana prosesnya."

Orang tersebut, dikatakan Gatot Nurmantyo, mengkudeta AHY dengan cara melakukan KLB.

"Begini pak, kita bikin KLB,terus kita harus menggantikan AHY," ucap Gatot saat menceritakan.***

Editor: Rizki Laelani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah