Angka Harian Positif Corona Masih Tinggi, Ketua Bidang Penanganan Satgas Covid-19 Singgung Soal 3T

- 1 Maret 2021, 10:52 WIB
ILUSTRASI Covid-19.
ILUSTRASI Covid-19. / Pixabay/ geralt/Pixabay/ geralt

PR BOGOR – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro mampu menurunkan jumlah penambahan kasus positif Covid-19.

Meski melandai tetapi angka positif harian termasuk tinggi sehingga penerapan protokol, pengetesan, pelacakan dan perawatan tetap harus dilakukan di tengah masyarakat.

Menurut Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Alexander K Ginting yang menjadi masalah saat ini adalah angka positif harian masih tinggi di masyarakat.

 Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun Pernikahan Kedua, Reino Barack Unggah Foto dan Tulis Pesan Haru untuk Syahrini

"Untuk itu 3T (Testing, Tracing, Treatment) ini bener-bener perlu diimplemantisakan di desa dan kelurahan,” ujar Alexander K Ginting, selaku Ketua BIdang Penanganan Satgas Covid-19.

Terlihat Grafik pertambahan orang yang terinfeksi lebih cenderung menurun seiring penerapan PPMK berskala mikro pada awal Februari 2021.

Sebelum adanya penerapan PPKM tersebut secara nasional angka orang terinfeksi harian bahkan nyaris mencapai angka 15 ribu.

 Baca Juga: Rekomendasi 3 Drama Korea Terbaru Tayang Maret 2021, Kira-kira Mana yang Paling Ditunggu?

Salah satu penyebabnya adalah adanya mobilitas massa ketikan saat liburan Natal dan Tahun Baru.

Dan setelah adanya penerapan PPKM mikro pertambahan kasus terinfeksi Covid-19 harian di bawah 10 ribu tapi masih di atas 6 ribu orang per hari secara nasional.

Oleh karena itu, Epidemiolog lapangan dari Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dr. Yudhi Wibowo mengatakan bahwa penerapan PPKM harus diimbangi dengan pelacakan yang memadai.

 Baca Juga: Sampaikan Duka, Jokowi Bilang 'Artidjo Alkotsar Putra Terbaik Bangsa, Beliau Berintegritas Tinggi'

"Upaya pemeriksaan atau testing dan pelacakan atau 'tracing' harus terus dilakukan secara intensif selama periode PPKM," kata Yudhi di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu 27 Februari 2021 lalu.

"Jika tidak diimbangi dengan kapasitas tes yang memadai sesuai standar WHO maka dikhawatirkan tren penurunan tersebut adalah penurunan semu bahkan 'false'," lanjutnya. ***

Editor: Yuni

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x