Jokowi Minta Masyarakat Aktif Kritik Pemerintah, Rocky Gerung: Setelah Ngomong, Kebebasannya Diambil

- 11 Februari 2021, 14:47 WIB
Pengamat politik Indonesia, Rocky Gerung. //YouTube Rocky Gerung Official
Pengamat politik Indonesia, Rocky Gerung. //YouTube Rocky Gerung Official /

PR BOGOR - Pengamat politik, Rocky Gerung mengomentari pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta agar masyarakat lebih aktif menyampaikan kritikan terhadap pemerintah.

Rocky Gerung memberi balasan menohok dengan menyebut pernyataan tersebut bagian dari permainan dua muka karena menurutnya Presiden Jokowi masih bersembunyi di balik kebohongan komunikasi publik.

Komentar keras Rocky Gerung tersebut disampaikan dalam sebuah video berjudul " Presiden Jokowi minta dikritik, permainan dua muka," yang dibagikan lewat saluran YouTube miliknya, Selasa, 9 Februari 2021.

Baca Juga: Santap Kuliner Khas Imlek, Ini Tips Makan Enak Plus Bisa Cegah Kolesterol

Di dalam video tersebut, Rocky Gerung menyinggung sosok eks Menteri KKP Susi Pudjiastuti, dan Menko bidang Ekonomi dan Industri masa pemerintahan Gus Dur yakni Kwik Kian Gie, terkait kebebasan berpendapat di Indonesia sekarang ini.

"Itu kalau orang Betawi baca headline itu, presiden minta dikritik, komentarnya 'muka gile lu'. Cara orang Betawi membalikkan fakta selalu ada lucunya, tepat sasaran. Seolah presiden gak paham tentang reason perkembangan terakhir kebebasan pers, politik oposisi," ucap Rocky Gerung.

"Kwik Kian Gie, Susi Pudjiastuti, melampaui presiden. Silakan kritik artinya boleh ngomong tapi dijamin kebebasan, tapi kami tidak jamin kebebasan," ujar Rocky menambahkan.

Baca Juga: Cuitan Novel Baswedan ke Polisi Soal Mendiang Ustadz Maaher 'Ditarget', Kader PDIP Siap-siap Bikin Laporan

Pada percakapan tersebut, Hersubeno Arief menanyakan terkait kebebasan berbicara apakah hanya ada pada saat mengucapkan pernyataan saja.

"Jadi bebasnya pada waktu ngomong?" ujar Hersubeno Arief.

Lalu, Rocky Gerung menjawab pertanyaan Hersubeno Arief.

Baca Juga: Jokowi Sebut Ada Warga Sudah Tak Mampu Beli Masker, Pemda Wajib Bagi-bagi Gratis

"Setelah ngomong, kebebasannya diambil. Ditunggu UU ITE, Bareskrim, ditunggu oleh putusan pengadilan. Itu paradoks, memberi sinyal bahwa kami tidak antikritik, pada waktu yang sama suruh perkarakan. Jadi itu pikiran yang kata orang muke gile lu," tutur Rocky Gerung menjawab.

Lanjut Rocky, sebenarnya Presiden Jokowi seolah memberi sinyal bahwa yang ia inginkan hanyalah mendapatkan kritik kecuali dari kalangan radikal.

Ia pun mengatakan, kalau Jokowi itu hanya ingin mendapatkan kritik yang berakhir dengan pujian saja.

Baca Juga: Ikatan Cinta Malam Ini 11 Februari, Elsa Makin Ketakutan Lihat Mantan Kekasih Andin Kehabisan Darah

"Kalau konsisten (minta warga aktif kritik), dia (Presiden Jokowi) harus bicara depan publik, di belakangnya ada pimpinan negara dan mengumumkan tahanan politik tidak boleh diadili, harus segera dibebaskan," ungkapnya.

"Buzzer masih melakukan pembullyan," kata Rocky melanjutkan.

Ia pun menyinggung Presiden Jokowi yang menurutnya mampu menyembunyikan dendam dengan baik melalui kata-kata 'kritik kami'.

Baca Juga: Tiga Lirik Lagu Bertema Imlek 2021, Ada Gong Xi Gong Xi dan Bu Ping Fan De Ai Beserta Terjemahannya

"Padahal dendamnya itu dia delegasikan pada buzzer dan tokoh-tokoh yang membenci oposisi. Ini permainan dua muka yang berbahaya, sinyalnya bisa palsu. Ngapain presiden bersembunyi di balik kebohongan komunikasi publik," paparnya.***

Editor: Yuni

Sumber: YouTube Sobat Dosen


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah