PR BOGOR - Beredar sebuah video yang memperlihatkan diskusi salah satu orangtua siswi dengan guru atau staf sekolah di SMKN 2 Padang.
Video tersebut diunggah oleh pemilik akun Facebook Elianu Hia. Ia merupakan orangtua dari siswi yang dipanggil karena tak memakai jilbab ke sekolah.
“Lagi di sekolah SMK Negeri 2 Padang. Saya dipanggil karena anak saya tidak pakai jilbab. Kita tunggu aja hasil akhirnya. Saya mohon didoakan ya,” tulis Elianu Hia.
Baca Juga: Syarat Anak Usia Dini Bisa Mendapat Bansos Rp3 Juta, Simak Ketentuan dan Kewajibannya
Menanggapi hal tersebut, CEO Indonesia Cyber, Muannas Alaidid turut memberikan komentarnya.
Ia menganggap bahwa peristiwa ini merupakan keber-agamaan yang otoriter.
"Keber-agamaan yang otoriter seperti ini harus diakhiri, agama itu mestinya humanis, membahagiakan, memudahkan tanpa paksaan baik diri kita sbg manusia maupun sbg hamba Allah," kata Muannas Alaidid, dikutip PRBogor.com dari cuitan akun Twitter pribadinya.
Sebelumnya, Muannas Alaidid pun juga telah berkomentar terkait perkara itu di akun Twitter miliknya.
Ia berpendapat bahwa kasus ini ialah sebagai satu hal yang memalukan.
"Memalukan ! Hindari kalo masih ada sekolah dan pendidikan seperti ini. Viral Siswi Nonmuslim di Padang Dipaksa Pakai Jilbab oleh Pihak Sekolah," ujar Muannas Alaidid.
Diketahui, unggahan video tersebut mendadak viral dan mendapat beragam komentar dari warganet.
Di dalam video itu nampak seorang guru yang menjelaskan bahwa seluruh siswi diwajibkan untuk mengenakan seragam, jilbab serta bawahan panjang.
Akan tetapi, Elianu sebagai orangtua siswi ini merasa sangat keberatan atas peraturan dari sekolah tersebut.
Karena mengenakan jilbab bukan merupakan kewajiban dari agama yang dianutnya.
Baca Juga: Cairkan Dana Bansos BST Rp300 Ribu dari Kemensos, Pemilik KIS Segera Lakukan Langkah Ini
“Ini agama saya. Kalau (anak) saya memakai jilbab seakan-akan membohongi identitas agama saya pak,” kata Elianu.***