Cerita dari Suami Penumpang Sriwijaya Air SJ182, Tak Jadi Ikut Naik Pesawat karena Hal Ini

- 10 Januari 2021, 11:34 WIB
Ilustrasi pesawat Sriwijaya Air: Salah satu keluarga nemumpang bercerita tentang rencana liburan sebelum tragedi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 terjadi.
Ilustrasi pesawat Sriwijaya Air: Salah satu keluarga nemumpang bercerita tentang rencana liburan sebelum tragedi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 terjadi. /Instagram.com/@sriwijayaair

PR BOGOR - Tragedi hilang kontaknya pesawat Sriwijaya Air SJ182 menyimpan luka bagi keluarga yang ditinggalkan, dan juga bagi masyarakat Indonesia.

Setidaknya lebih dari 50 penumpang masih dinyatakan hilang hingga saat ini.

Personel gabungan dari TNI, Polri, dan Basarnas pun gencar melakukan pencarian dan penyelamatan di perairan Kepulauan Seribu, lokasi diduga jatuhnya Sriwijaya Air SJ182, menggunakan metode laut dan udara.

Baca Juga: Ini Alasan Kuat Keluarga Yakin Co Pilot Sriwijaya Air SJ182, Diego Mamahit dalam Keadaan Selamat

Salah satu keluarga dari korban Sriwijaya Air SJ182 sempat meluangkan waktu untuk wawancara dengan awak media.

Saat ditemui di Bandara Supadio Pontianak, Kubu Raya, Minggu 10 Januari 2021, suami dari salah satu penumpang Sriwijaya Air SJ182 bercerita bahwa ia telah berencana untuk liburan keluarga ke Jawa Tengah.

Namun, karena aturan tes swab PCR, hanya sang istri yang liburan ke Tegal, Jawa Tengah, sembari pulang kampung. Sang istri menggunakan pesawat Sriwijaya Air SJ182 untuk kembali ke Pontianak bertemu suami dan anak-anaknya.

Baca Juga: Bupati Bogor Ade Yasin Sambangi Rumah Kapten Afwan di Cibinong, Janjikan Hal Ini pada Keluarganya

"Kita sudah rencana melakukan liburan keluarga ke Jawa Tengah. Namun urusan penerbangan ada PCR jadi istri yang berangkat ke Tegal. Untuk kembali ke Pontianak melalui Jakarta menumpangi Sriwijaya Air SJ 182," Kata RYA, suami dari penumpang dengan inisial PWN, sebagaimana dilaporkan Antara.

Ia menambahkan bahwa karena aturan yang ada terpaksa istri saja yang berangkat liburan sekaligus mengunjungi orang tua di Tegal.

"Kemarin rencana mau pulang atau liburan saat Lebaran, tetapi ada pandemi jadi tidak bisa dan baru saat ini bisa pulang. Hanya istri yang berangkat jadi saya menemani anak tinggal di Pontianak," kata dia.

Baca Juga: Tak Hanya Sampaikan Doa dan Rasa Simpati, Jokowi Akui Ikut Memantau Pencarian Korban Sriwijaya Air

Ia menyebutkan jumlah anaknya empat orang dan saat ini dengan penuh harapan tetap menunggu kabar baik.

"Kita tentu terus memantau informasi dari pihak bandara terkait kondisi terbaru," kata dia.

Saat ini anak tertua melakukan pengambilan atau tes DNA untuk proses pencocokan dan lainnya. Ia juga telah menyiapkan administrasi yang diperlukan untuk identifikasi keluarga penumpang.

Baca Juga: Piala FA: Susah Payah Manchester United Kalahkan Watford, Ini Sederet Fakta Usai Laga

"Istri saya ini periang. Beliau adalah seorang guru di SMKN 3 Pontianak. Rencana dan harusnya pulang pada 2 Januari 2021 dan kemarin baru bisa pulang," katanya.

Saat ini di Posko Ante Mortem Bandara Supadio Pontianak tampak terus hadir keluarga korban. Sejak sore kemarin dan kini terdapat keluarga korban memantau perkembangan terkini.

Saat ini juga keluarga korban juga diminta oleh pihak berwenang untuk identifikasi dan lainnya termasuk ambil DNA keluarga terdekat.

Baca Juga: Kapten Afwan Ikut Hilang dalam Tragedi Jatuhnya Sriwijaya Air SJ182, Keluarga Harapkan Mukjizat

Aparat dari kepolisian, TNI, Basarnas dan pihak bandara itu sendiri juga menyediakan tenda dan melakukan pengamanan di sekitar gedung serba guna yang dijadikan Posko Ante Mortem.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x