Vaksin Sinovac Sudah Disebar, Jubir Wapres Mengaku Masih Ada yang Ditunggu, Ini Masalahnaya

- 6 Januari 2021, 10:06 WIB
Vaksin Covid-19 buatan Sinovac disimpan di Kantor Pusat Bio Farma Bandung, Jabar.*
Vaksin Covid-19 buatan Sinovac disimpan di Kantor Pusat Bio Farma Bandung, Jabar.* /Dok.Biro Pers Setpres


PR BOGOR - Vaksin buatan Sinovac telah didistribusikan ke hampir seluruh provinsi di Indonesia.

Hal ini menandakan proses vaksinasi Covid-19 akan segera dimulai.

Kendati begitu, penyuntikan vaksin Covid-19 tidak dapat dilakukan terburu-buru sebelum fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) terbit.

Baca Juga: Alhamdulillah BLT Subsidi Gaji Cair Bulan Ini! Golongan Karyawan Tertentu Ada Tambahan Subsidi

Vaksinasi Covid-19 akan dilakukan secara serentak kepada masyarakat setelah mendapatkan fatwa dari MUI.

"Pemerintah tidak akan pernah melakukan vaksinasi ke berbagai daerah kepada semua orang, tanpa ada fatwa dari MUI mengenai kehalalan dari vaksin itu," kata Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi di Jakarta, Selasa, 5 Januari 2021

Menurut Masduki, saat ini tim dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM) MUI tengah berupaya untuk menerbitkan fatwa halal vaksin buatan Sinovac.

Baca Juga: HATI-HATI! Jangan Main-main, Penyaluran Bansos 2021 Dipantau KPK

"Kalau BPOM itu kan mengerjakan bagaimana efektivitas vaksin, kemujarabannya, kalau itu sudah oke, baru kemudian secara paralel juga teman-teman dari MUI akan menentukan apakah vaksin itu halal atau tidak," tuturnya, sebagaimana dikutip PRBogor.com dari Antara News.

Di samping itu, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin juga telah melaporkan kepada Wapres Ma’ruf Amin terkait perkembangan persiapan vaksinasi Covid-19 secara serentak.

Wapres telah diberitahu bahwa vaksinasi Covid-19 akan dilakukan setelah fatwa MUI dan izin penggunaan darurat (emergency use authorization) dari BPOM terbit.

Baca Juga: Alhamdulillah! Ada BLT Rp200 Ribu untuk Ibu Rumah Tangga

Masduki menyebut, salah satu langkah persiapan agar vaksinasi berjalan serentak ketika mendapat izin dari BPOM dan MUI, ialah dengan pendistribusian vaksin ke sejumlah daerah.

"Menkes, ketika menghadap Wapres, itu menjelaskan supaya nanti serentak dilakukan vaksinasi di berbagai daerah. Tapi itu sama sekali tidak akan mengabaikan fatwa dari MUI," ungkap dia.

Sebelumnya diketahui, vaksin Covid-19 buatan Sinovac telah tiba di Indonesia sebanyak 3 juta dosis, yang dikirimkan dalam dua tahap yakni 1,2 juta dosis pada 6 Desember 2020 dan 1,8 juta dosis pada 31 Desember 2020.

Hingga saat ini, vaksin Sinovac tersebut telah tiba di Banten (14.560 dosis), Jawa Tengah (62.560 dosis), Jambi (20.000 dosis), Sumatera Barat (36.920 dosis), Sumatera Selatan (30.000 dosis), Bengkulu (20.280 dosis), Kalimantan Utara (10.680 dosis), Sulawesi Barat (5.960 dosis) dan Papua (14.680 dosis).

Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan akan menjadi orang pertama yang divaksin pada Rabu, 13 Januari 2021.

Menurut Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, ia akan divaksin bersama dengan sejumlah pejabat pemerintah lainnya.***

Editor: Rizki Laelani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah