PR BOGOR - Upaya pemerintah dalam mengatasi banjir di Ibukota Jakarta masih terus dilakukan.
Hal ini dibuktikan dari pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi di Kabupaten Bogor yang akan rampung tahun 2021, seperti dilansir dari laman Setkab.
Pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi di Kabupaten Bogor dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane.
Baca Juga: Polisi Tembak Mati 6 Orang yang Diduga Pengikut HRS, Fadli Zon Kecam Kapolda Metro Jaya: Teroris?
Baca Juga: Polisi Bentrok dengan Pentolan FPI, Polda Metro Jaya Kutuk Rizieq Shihab Suruh Jangan Mangkir Lagi
Baca Juga: Vaksin Sinovac Covid-19 Tiba di Indonesia, Segini loh Anggaran yang Digelontorkan Pemerintah
Bendungan Kering di Ciawi dan Sukamahi merupakan pertama kalinya dibangun di Indonesia.
Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, sebagai bendungan kering maka pengoperasian bendungan ini akan berbeda dengan bendungan lain.
Kedua bendungan ini baru akan digenangi air pada musim hujan. Sementara pada musim kemarau bendungan ini kering.
Baca Juga: 9 Fakta Menarik tentang Kim Seon Ho yang Wajib Diketahui #Tim Han Ji Pyeong, Nomor 6 Bikin Gemas
Baca Juga: Bikin Baper Penonton, Nam Do San dan Seo Dal Mi Tampilkan Chemistry Kuat di Akhir Cerita Start-Up
Baca Juga: Berakhir di Episode 16, Drama Korea Start-Up Cetak Peringkat Nasional Rata-rata 4,9 Persen
Pembangunan kedua bendungan bukan ditujukan untuk keperluan irigasi atau air baku, namun untuk meningkatkan kapasitas pengendalian banjir.
Untuk diketahui, pembangunan Bendungan Sukamahi yang sudah direncanakan sejak tahun 1990-an, mulai dibangun tahun 2017 dan progresnya saat ini sudah mencapai 60 persen.
Sedangkan progres lahan yang sudah bebas telah mencapai 40,86 hektare atau 92,67 persen dari kebutuhan 46,7 hektare.
Baca Juga: Akui Kecewa Edhy Prabowo dan Juliari Batubara Ditangkap KPK, Deddy Corbuzier: Mereka Baik Sekali
Baca Juga: Dua Menteri Kabinet Indonesia Maju Diringkus KPK, Pengamat Nilai 'Citra Pemerintah Memburuk'
Baca Juga: Meski Tak Ikut Tampil di MAMA 2020, Suga BTS Beri Kejutan hingga Bikin ARMY Terharu, Apa ya?
Pekerjaan berjalan kini meliputi galian tubuh bendungan, grouting tubuh bendungan, bangunan pelimpah (clearing dan pengecoran), pekerjaan hidromekanikal, pembangunan fasilitas umum (gardu pandang, masjid, gudang, landscaping), dan clearing area lahan.
Kontrak pembangunan Bendungan Sukamahi senilai Rp447,39 miliar ditandatangani pada 20 Desember 2016 dengan kontraktor PT. Wijaya Karya-Basuki KSO.
Bendungan Sukamahi memiliki daya tampung 1,68 juta meter kubik dan luas area genangan 5,23 hektare.
Baca Juga: Keren! Rizky Febian dan Tiara Andini Peroleh Penghargaan di Piala MAMA 2020 Wakili Indonesia
Baca Juga: Hasil Liga Inggris Pekan 11, Ada Tottenham yang Sukses Tekuk Arsenal dan Kembali ke Puncak Klasemen
Baca Juga: Catat Waktunya! Jadwal Liga Champions Pekan Ini, Ada Barcelona vs Juventus dan MU vs Leipzig
Sementara progres konstruksi Bendungan Ciawi saat ini sudah sebesar 73 persen. Progres konstruksi bendungan ini lebih cepat dari rencana sebesar 71,5 persen.
Kontrak pekerjaan Bendungan Ciawi ditandatangani pada 23 November 2016 dengan kontraktor pelaksana PT. Brantas Abipraya dan PT. Sacna. Pembangunannya telah mulai pada 2 Desember 2016.
Pengadaan lahan kedua bendungan dilakukan dengan skema dana talangan, kontraktor membiayai terlebih dahulu dan nantinya akan dibayarkan melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
Baca Juga: Mensos Juliari Batubara Korupsi, Jokowi Tunjuk Langsung Muhadjir Effendy Jadi Menteri Sosial
Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries, Taurus, Gemini dan Cancer 7 Desember 2020: Bicara Soal Uang sampai Asmara
Baca Juga: Nur Asia Uno positif Covid-19, Sandiaga Uno Beri Pesan Haru ke Publik: Jaga Keluaraga Kita
Bendungan Ciawi direncanakan memiliki volume tampung 6,05 juta meter kubik dan luas genangan 39,40 hektare dengan biaya pembangunan sebesar Rp 798,7 miliar.
Di samping pembangunan infrastruktur fisik, Kementerian PUPR juga memiliki sistem peringatan dini banjir telemetri yang mencatat tinggi muka air di beberapa pintu air dan pos pengamatan seperti Pos Katulampa, Pintu Air Depok, dan Pintu Air Manggarai.
Selain itu, telah diatur tingkat siaga dan kewenangan buka tutup pintu air.***