Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, BPPTKG Minta Masyarakat Jauhi Radius 3 Kilometer dari Puncak

31 Oktober 2020, 14:45 WIB
Gunung Merapi. /BPPTKG/

PR BOGOR - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan, aktivitas Gunung Merapi mengalami peningkatan berdasarkan hasil pemantauan selama sepekan.

"Terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik menunjukkan proses pergerakan magma menuju permukaan," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari RRI, Sabtu 31 Oktober 2020.

Hanik meminta masyarakat tetap mematuhi imbauan dan rekomendasi dengan tetap berada di luar radius 3 kilometer dari puncak Merapi. Rekomendasi itu artinya ancaman bahaya aktivitas Merapi sampai saat ini masih berada di dalam radius tersebut.

Baca Juga: Resmi Pindah dari Yamaha, Ini Tim Selanjutnya yang Akan Dibela Jorge Lorenzo di MotoGP 2021

Berdasarkan laporan aktivitas Gunung Merapi 23-29 Oktober 2020, kegempaan Gunung Merapi tercatat 81 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 864 kali gempa Fase Banyak (MP), 10 kali gempa Low Frekuensi (LF), 367 kali gempa Guguran (RF), 286 kali gempa Hembusan (DG) dan 7 kali gempa Tektonik (TT).

Selanjutnya, deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan alat pemantau aktivitas gunung api atau electronic distance measurement (EDM) menunjukkan adanya laju pemendekan jarak sebesar 4 cm per hari.

Meski demikian, analisis morfologi area kawah Merapi berdasarkan foto dari sektor tenggara pada 30 terhadap tanggal 22 Oktober 2020 tidak menunjukkan adanya perubahan morfologi kubah.

Baca Juga: Film 'Petualangan Sherina 2' Rilis 2021, Sherina Munaf: Deg-Degan Juga Tapi Aku Sudah Enggak Sabar

"Penghitungan volume kubah lava berdasarkan pengukuran menggunakan foto udara dengan drone pada 29 Oktober 2020 sebesar 200.000 meter kubik," ujar Hanik.

Hanik juga meminta radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi agar tetap dikosongkan dari aktivitas penduduk dan pendakian.

Guguran lava dan letusan eksplosif berpotensi menimbulkan hujan abu. Masyarakat diimbau mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik.

Baca Juga: Tur Asia Super 1000 dan BWF World Tour Final Siap Digelar di Thailand pada 2021

Hanik juga menyebut erupsi Gunung Merapi selanjutnya semakin dekat. Pernyataan itu dilontarkan berdasarkan pengamatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang meningkat secara kegempaan dan deformasi atau perubahan bentuk gunung.

"Hal ini menunjukkan waktu erupsi berikutnya semakin dekat, diperkirakan tidak akan sebesar 2010, dan cenderung mengikuti perilaku erupsi pada tahun 2006. Status Gunung Merapi masih waspada dan aktivitas masih berlangsung, kita harus siap," tuturnya.***

Editor: Aldi Sultan

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler