La Nina di Indonesia Bersamaan dengan MJO, Intensitas Hujan Makin Tinggi Hampir di Semua Provinsi

18 Oktober 2020, 15:08 WIB
ILUSTRASI ombak: Waspada Dampak La Nina Terhadap Potensi Ancaman Bencana.*/Pixabay /

PR BOGOR - Madden Julian Oscillation (MJO) berpotensi menyebabkan hujan intensitas tinggi di sejumlah wilayah Indonesia pada fase awal fenomena La Nina.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), mengimbau masyarakat untuk waspada dan selalu bersiap siaga akan dampak dari MJO tersebut.

Melansir dari Antara, Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 18 Oktober 2020, mengatakan, aktivitas La Nina dan MJO yang terjadi secara bersamaan dapat menyebabkan dampak yang signifikan terhadap pembentukan awan hujan.

Baca Juga: Putra Amien Rais, Hanafi Rais Alami Kecelakaan Beruntun di Tol Cipali Menabrak Alat Berat

"Aktivitas La Nina dan MJO pada saat bersamaan ini dapat berkontribusi signifikan terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia," ujarnya.

MJO adalah merambatnya gelombang atmosfer ekuator dari barat ke timur. Klaster awan berpotensi hujan telah terlihat dari hasil analisisi dinamika atmosfer terkini, dikarenakan adanya aktivitas MJO di wilayah Indonesia.

Dalam periode sepekan ke depan, berdasarkan kondisi tersebut BMKG memperkirakan akan terjadi peningkatan curah hujan dengan intensitas tinggi. Bukan hanya itu, kondisi tersebut juga berpotensi menciptakan kilat atau petir dan angin kencang.

Baca Juga: Taqy Malik dan Serel Thalib Mantan 'Anak Gaul' Bakal Menikah Sore ini, Disiarkan di Instagramnya

Pada jangka waktu 18 hingga 24 Oktober 2020 dampak MJO berpotensi terjadi di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.

Selain itu, kondisi yang sama juga berpotensi terjadi di Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.

Sebelumnya BMKG telah menginformasikan, saat ini tengah terjadi fenomena La Nina yang terjadi di Samudera Pasifik dengan intensitas sedang dan berpotensi menciptakan hujan intensitas tinggi di sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Juga: Penuhi Panggilan Golkar, Menkes Terawan Dipastikan Tampil di Depan Publik Jelaskan Pandemi Covid-19

Pemantauan BMKG terhadap indikator laut dan atmosfer menunjukan suhu permukaan laut mendingin, yakni minus 0,5 hingga minus 2,5 derajat Celcius selama tujuh dasarian terakhir (70 hari), serta diikuti oleh dominasi aliran zonal angin timuran yang mempresentasikan penguatan angin pasat.

Dampak fenomena La Ninaterhadap curH HUJn di Indonesia tidak seragam, baru secara parsial maupun temporal, bergantung pada musik atau bukan, wilayah, dan kekuatan La Nina.

Selain pengaruh sirkulasi angin monsun dan anomali iklim di Samudera Pasifik, penguatan curah hujan di Indonesia juga turut dipengaruhi penjalaran gelombang atmosfer ekuator dari barat ke timur berupa gelombang MJO dan Kelvin, atau dari timur ke barat berupa gelombang Rossby.***

Editor: Amir Faisol

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler