Lagi Ramai Soal Obat Covid-19 dan Professor Hadi Pranoto, Dokter Tirta: Gak Boleh Asal Klaim, Bahaya

3 Agustus 2020, 11:22 WIB
dr Tirta / Instagram / @dr.tirta /

PR BOGOR - Kabar yang baru saja muncul mengenai adanya obat herbal yang diklaim dapat mengobati pasien positif Covid-19 turut ditanggapi dr. Tirta.

Khawatir dengan banyaknya kabar yang simpang siur mengenai obat Covid-19 itu, dr. Tirta kembali angkat bicara.

Dalam sebuah unggahan di laman Instagram pribadinya dokter sekaligus pengusaha dr. Tirta membagikan tautan mengenai penelitian terkait obat herbal yang diunggah pada 2 Agustus 2020 kemarin.

Baca Juga: Ariel Noah Tegas Pilih Irit Bicara Tentang Hal yang Tak Dipahami, Netizen Singgung Musisi Anji

dr. Tirta meminta masyarakat yang percaya dengan ucapan dari 'umat konspirasi' bisa mencari informasi lebih dalam di mesin pencarian google.

"Buat kawan-kawan netizen, yang kemakan omongan 'umat konspirasi' silakan cek google, banyak kok info, termasuk kalung anti corona, @ugm.yogyakarta sudah statement juga loh," tulisnya, dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari unggahan Instagram @dr.tirta.

dr. Tirta menyebut, kini hampir semua kampus melalui Fakultas Kedokteran telah membuat materi kuliah mengenai obat herbal.

Baca Juga: Heboh Obat Virus Corona Hadi Pranoto! Video Anji di Youtube Mendadak Hilang Usai Jadi Sorotan Publik

Lebih lanjut, menurutnya, setiap obat yang dikeluarkan dan digunakan untuk pasien terlebih dahulu harus melewati uji klinis 3 tahap, utamanya vaksin.

Vaksin yang sudah sampai pada manusia, maka tentunya sudah lolos di pengujian tahap 1 maupun 2.

"Kaya vaksin juga sama. Nah ketika ujicoba sampe ke manusia, itu sudah lolos tahap 1 dan 2, artinya efek samping minimal," tuturnya.

Baca Juga: Member BTS Dimuat dalam Karakter Lucu, Jungkook Jadi Bayi Emas Menggemaskan, V Bayi Beruang Berharga

dr. Tirta menjelaskan jika uji klinis 2 tahap itu dilakukan agar dapat dilihat tingkat efektivitasnya.

Menyoali perbedaan vaksin dan obat herbal, menurutnya sama saja sehingga tidak perlu diperdebatkan.

Namun, yang bermasalah adalah klaim yang dibuat sebelum adanya pengujian klinis yang jelas. Jika suatu obat belum lolos uji klinis dan telah di klaim bisa mencegah bahkan sampai mengobati itu akan berbahaya.

Baca Juga: Gofar Hilman Blak-blakan Mengakui Nyaman Bersama Nikita Mirzani, Pribadinya Dinilai Tak Dibuat-buat

"So tinggal uji tahap 3, untuk menilai tingkat efektivitas. Status vaksin dan obat obat herbal ini podo mase (sama mas). Jadi relax. Yang jadi masalah itu KLAIM," ungkapnya.

"Sebelum lolos 3 uji ini, ga boleh asal klaim. Bahaya," tulis dr. Tirta dengan tegas.

Agar tak menjadi sebuah asumsi yang negatif, dr. Tirta mencoba membandingkannya dengan kasus penggunaan merkuri di Jepang yang menjadi campuran obat pemutih.

Baca Juga: Warga Bogor Ingat Hari Ini Ada Operasi Patuh Lodaya, Satlantas Polresta Berjaga di Lima Lokasi Ini

Namun, bukannya memberikan efek yang baik penggunaan merkuri malah memicu sel kanker dalam tubuh seseorang.

"Coba google 'tragedi merkuri jepang'. Bahaya kan?," tulisnya.

Dalam unggahan tersebut dokter sekaligus influencer itu hanya meminta agar menghormati segala prosesnya baik vaksin maupun obat herbal.

Baca Juga: Youtuber Diamankan Polisi Usai Bikin Prank Sampah, Pihak Keluarga Minta Edo Putra Dipulangkan

 

Tidak memungkiri, dr. Tirta juga mendukung obat herbal, tapi yang dipermasalahkan adalah informasi yang salah, disebarluaskan sehingga memicu kemungkinan yang tidak diinginkan.

"Obat herbal KITA DUKUNG. Tapi kalo mengaku2, professor, dokter, padahal tidak ada dasar, dan direkam video, itu tentu bisa menjadi miss informasi," tuturnya.

Menutup unggahannya, dr. Tirta mengungkapkan tak ambil pusing dengan segala tuduhan yang orang tunjukkan padanya. Baginya unggahannya itu hanya memberikan informasi berdasarkan literasi yang diketahuinya.***

Editor: Amir Faisol

Tags

Terkini

Terpopuler