Dinilai Hakimi Sepihak Karya Jurnalistik, Pewarta Foto Kutuk Opini Anji yang Disebut Tak Berimbang

20 Juli 2020, 09:09 WIB
Foto korban jenazah Covid-19 karya jurnalis Joshua Irwandi.*/Insatgram/@Foto profil joshirwandi joshirwandi /

PR BOGOR - Organisasi Profesi Pewarta Foto Indonesia (PFI) mengecam pernyataan musisi Anji terkait foto karya jurnalistik yang diunggah di akun pribadi instagramnya dengan opini yang dinilai banyak pihak tidak berimbang.

Dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari Antara News, Senin 20 Juli 2020, PFI mengecam Anji karena membuat opini penghakiman sepihak terhadap foto karya jurnalistik yang dibuat oleh Joshua Irwandi, fotografer yang mendapatkan grant dari National Geographic.

Ketua PFI Pusat Reno Esnir menyampaikan, organisasinya sudah menghubungi Joshua Irwandi terkait foto tersebut untuk memastikan keabsahan dari karya jurnalistiknya yang sempat viral itu.

Baca Juga: Bertemu Jokowi di Istana, Dana Rp138 Miliar Mengalir ke Solo, Achmad Purnomo: Bukan untuk Pribadi

"Dari hasil diskusi tersebut, Joshua telah mematuhi kode etik jurnalistik, mematuhi prosedur perizinan, dan mengikuti segala macam protokol kesehatan yang diwajibkan oleh pihak rumah sakit," kata Reno Esnir.

Lebih lanjut, Reno menegaskan bahwa Kerja Jurnalistik dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik.

PFI pun mengeluarkan pernyataan terkait opini mantan personel Drive tersebut.

Baca Juga: Diizinkan Angkat Senjata, Begini Aksi Heroik Gadis Afghanistan Babat Habis 2 Gerilyawan Taliban

"PFI mengecam serta mengutuk opini yang tidak berimbang dan terkesan dibuat-buat dari saudara Anji, yang menyebabkan keresahan di kalangan pewarta foto, fotografer, dan masyarakat umum," ujar Reno Esnir.

Dia menambahkan, PFI mendesak Anji meminta maaf secara terbuka kepada seluruh pewarta foto Indonesia.

Anji juga diminta menghapus unggahan di akun Instagram pribadinya terkait foto karya Joshua Irwandi.

Baca Juga: Bongkar Kejanggalan Foto Jenazah Korban Covid-19 yang Viral, Anji: Polanya Mirip, Buzzer Pasti Paham

PFI mendesak Anji meluruskan apa yang sebenar-benarnya terjadi, sebelum, saat, dan sesudah proses pengambilan foto jurnalistik karya Joshua Irwandi di Instagramnya.

"Kami berharap agar tidak lagi ada yang membandingkan kerja jurnalistik pewarta foto dengan buzzer, influencer, Youtuber, Vlogger, dan sejenisnya. Karena kerja jurnalistik dilandasi oleh fakta yang ada di lapangan, memiliki kode etik yang jelas, dan dilindungi oleh undang-undang," kata Reno menegaskan.

 

Anji belum lama ini mengunggah foto di akun pribadi instagramnya, foto yang mengambarkan jenazah yang terbungkus rapi.

Baca Juga: 'Yang Fana Adalah Waktu', Sapardi Djoko Damono Karyamu Abadi! Berikut 3 Rangkuman Puisinya

Jenazah itu merupakan korban pandemi Covid-19 yang siap dikuburkan setelah semua protokol kesehatan dijalani, bahkan sudah dibungkus dengan alat pelindung diri agar memperkecil penularan.

Foto yang diunggah Anji merupakan hasil tangkapan layar dari akun instagram bernama Joshiwandi. Bukan hanya mengunggah, Anji pun mencoba menjelaskan beberapa kejanggalan-kejanggalan di balik foto tersebut.

Di akun intagramnya yang diikuti dua juta pengikut pengguna instagram, Anji membeberkan hasil analisanya tentang foto itu.

 

Baca Juga: 'Yang Fana Adalah Waktu', Sapardi Djoko Damono Karyamu Abadi! Berikut 3 Rangkuman Puisinya

Hasil analisa Anji pun kemudian berujung pada dua kesimpulan yakni foto itu mengandung isyarat Key Opinion Leader dan foto itu diambil seorang fotografer padahal dalam kasus Covid-19, pihak keluarga pun tidak diperkenankan.***

Editor: Amir Faisol

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler