PR BOGOR – Aksi buruh pada peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day, hampir diwarnai hal yang tidak diinginkan.
Pasalnya, Polda Metro Jaya telah mengamankan sejumlah orang yang diduga kelompok anarko yang menyusup ke dalam aksi buruh saat demonstrasi May Day.
Tepatnya 22 orang berhasil diamankan oleh kepolisian saat aksi demonstrasi hari buruh atau May Day kemarin, Sabtu 1 Mei 2021.
Baca Juga: Hari Pendidikan Nasional 2021, Ini Pesan Nadiem Makarim
Hal tersebut diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus.
“Setelah didalami memang ada yang dari kelompok anarko,” ujar Yusri sebagaimana dikutip PRBogor.com dari PMJ News.
Kepolisian telah mendata 22 anarko yang diamankan dan saat ini sudah dipulangkan.
“Jadi kita data, kita edukasi, lalu kita pulangkan,” ujar Yusri.
Baca Juga: Putri Delina Blak-blakan Ada Perubahan dari Sule Sejak Nikahi Nathalie Holscher
Ia mengatakan kelompok anarko yang diamankan bukan bagian dari kelompok buruh yang sedang menyelenggarakan aksi.
Yusri mengatakan, 22 orang tersebut sudah ada niatan untuk menyusup ke dalam barisan aksi buruh dan membuat kerusuhan.
Sebagai langkah pencegahan, kepolisian langsung mengamankan 22 orang anarko sebelum melancarkan aksinya.
“Ini kan baru langkah preventif. Jadi belum terjadi,” kata Yusri.
Ia mengetahui kalau 22 orang tersebut adalah anarko karena dibuktikan dengan isi chat dari para anarko.
“Jadi mereka itu bukan buruh, tapi mau bergabung dan ada niatan dari chat itu,” ucap Yusri.
Hal tersebut juga dikonfirmasi oleh kelompok buruh yang sedang aksi.
Dari pihak juga mengatakan bahwa 22 orang itu bukan dari bagian kelompok mereka.
“Pihak dari buruh pun menyatakan itu bukan kelompok kami pak. Tapi dia mau masuk ke dalam situ yang biasanya akhirnya itu rusuh,” ujar Yusri.
Yusri mengatakan para anarko nantinya akan menyusup ke dalam barisan aksi dan melakukan kericuhan satu diantaranya adalah lempar-lemparan.
“Yang biasanya lempar-lemparan, itu bukan buruh, tapi penyusup. Maka sebelum dimulainya demo sudah kita amankan,” kata Yusri.
Baca Juga: Mobilitas Tinggi di Tengah Aturan Ganjil Genap Akhir Pekan, Bima Arya Masih Punya Rencana Lain
Namun ketika aksi buruh ingin dimulai, pihak buruh langsung mengatakan mereka bukanlah bagian dari mereka.
“Dia itu sudah di dalam, tapi orang buruh bilang itu bukan dari kita, maka kita amankan. Hal itu bentuk preventif kita,” tutur Yusri.***