Nasib 52 Nyawa di Kapal Selam KRI Nanggala-402 Kini Tergantung Baterai

22 April 2021, 11:08 WIB
Kapal selam KRI Nanggala-402 membawa 53 awak terdiri dari 49 anak buah kapal (ABK), satu komandan kapal, dan 3 orang asenal. /US Navy via Instagram/Navylookout



PR BOGOR - Kapal laut buatan Jerman dengan nomor lambung 402, hilang kontak saat latihan penembakan torpedo.

Kapal selam KRI Nanggala-402 membawa 53 awak terdiri dari 49 anak buah kapal (ABK), satu komandan kapal, dan 3 orang asenal.

Lalu bagaimana nasib 53 nyawa yang ada di dalam Kapal Selam KRI Nanggala-402 saat ini?

Baca Juga: Ternyata 2 Jenderal Ini Ada Kaitannya dengan Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang Hilang Kontak

Berikut adalah penjelasan Kadispenal Laksamana Pertama TNI, Julius Widjojono.

Hingga pukul 10.30 WIB pada Kamis, 22 April 2021, KRI Nanggala-402 yang hilang kontak belum bisa ditemukan.

Keberlangsungan hidup ke-53 orang di dalam kapal tersebut harus benar-benar diperjuangan untuk diselamatkan.

Baca Juga: Berhasil Dilacak Posisi Kapal Selam KRI Nanggala-402, Begini Kondisinya

Julius Widjojono mentakan, TNI AL memastikan di setiap kapal selam menyimpan tabung oksigen untuk awak.

"Ada," ujar Kadispenal Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono, kepada wartawan pada Kamis.

Meski begitu, Julius tidak merinci jumlah tabung oksigen dan kapasitas yang disiapkan di Kapal Selam KRI Nanggala-402.

Baca Juga: Resep Ayam Goreng Serundeng Bisa Jadi Sajian Menu Sahur Ramadhan untuk Keluarga

Tak hanya itu, Julius menjelaskan jika operasional kapal selam di bawah laut tergantung pada baterai.

Jika kapasitas baterai besar, maka bisa bertahan lama hingga beberapa hari ke depan.

"Berjam jam pun nggak apa-apa, berhari-hari pun nggak masalah," katanya.

Jelasnya, baterai diubah menjadi teknologi nuklir, yang membuat kapal lebih lama di bawah air.

Cara kerja baterai itu bisa bertambah adalah harus mengisi ke permukaan.

"Naik ke permukaan, diisi, dicharge begitu, setelah penuh, turun lagi," sambungnya.

Julius pun menyinggung kekuatan baterai di Kapal Selam KRI Nanggala-402.

Kemungkinan, kata dia, baterai di kapal selam KRI Nanggala-402 itu cukup untuk penggunaan oksigen.

"Baterainya mungkin untuk menghidupi penggunaan oksigen saja," paparnya.

Temuan 21 jam tak mendasar

Sementara itu, Kapuspen TNI Mayjen TNI, Achmad Riad mengatakan jika penemuan setelah 21 jam tidak berdasar.

TNI AL meluruskan simpang siur informasi terkait proses pencarian KRI Nanggala-402.

Kabar yang menyebutkan KRI Nanggala-402 ditemukan, tidak bisa dijadikan dasar.

"Saya tegaskan, berbagai berita yang disampaikan sudah ditemukan 21 jam itu, sebenarnya belum bisa digunakan sebagai dasar."

"Saya berharap rekan-rekan media tidak membuat analisa," jelasnya.

"Tidak memberitakan yang mungkin belum dipastikan kebenarannya sehingga memberikan ketenangan kepada masyarakat khususnya informasi ini," kata Mayjen TNI Achmad Riad.***

Editor: Rizki Laelani

Tags

Terkini

Terpopuler