Nasib Habib Rizieq Saat Ini Dampak Dendam Kesumat Pengusung Ahok yang Kalah Pilgub Kata Abdullah Hehamahua

15 April 2021, 10:44 WIB
Ahok. Benarkah Nasib Habib Rizieq Saat Ini Dampak Dendam Kesumat Pengusung Ahok yang Kalah Pilgub Kata Abdullah Hehamahua. /Pikiran Rakyat

PR BOGOR - Kondisi Habib Rizieq Shihab yang saat ini diterjang berbagai kasus tak lepas dari nama Basuki Tjahaja Purnama alias BTP atau dulu dikenal Ahok.

Hal itu menjadi dugaan dari satu anggota Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) 6 Laskar FPI, Abdullah Hehamahua.

Hehamahua menduga bahwa jeratan hukum yang terjadi pada Habib Rizieq hanyalah persoalan politik.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta 15 April 2021: Pisces, Aquarius, Capricorn dan Sagitarius, Coba Akhiri Hubungan

Baca Juga: Disiarkan Secara Virtual Mulai 22-29 April 2021, Lelang Hanbook Jimin BTS Bernilai Fantastis

Baca Juga: Jokowi Saja Tak Mudik Lebaran, Kata Fadjroel Rachman: Ini Teladan yang Bagus

"Ini adalah soal politik, kenapa? Karena 2017 dalam teori politik apapun di dunia,"

"Teori ekonomi apapun di dunia, Ahok harus menang menjadi Gubernur DKI."

"Didukung oleh presiden, didukung oleh kabinet, didukung oleh sembilan naga, didukung semua partai-partai termasuk partai islam PPP mendukung Ahok," tutur Hehamahua.

Akan tetapi, katanya, Ahok justru kalah lantaran Habib Rizieq turun bersama para pengikutnya, melancarkan aksi 212.

"Dan ini adalah dendam kesumat dari para taipan partai-partai besar. Maka itulah kemudian diproses (hukum) seperti itu," ujar anggota TP3 itu.

Sebelumnya, Abdullah Hehamahua, membeberkan perihal kasus pelanggaran protokol kesehatan yang dijeratkan pada Habib Rizieq.

Dalam keterangannya, Hehamahua mengungkit soal sikap pemerintah Indonesia yang disebut melarang Habib Rizieq untuk keluar dari Arab Saudi.

"Mereka dapat tekanan dari pemerintah Indonesia untuk tidak boleh HRS itu keluar dari Arab Saudi."

"Itu keterangan imigrasi Arab Saudi. Bahkan menurut HRS, dari Malaysia juga datang untuk minta menjamin untuk tinggal di Malaysia, tapi tidak bisa karena tidak boleh keluar dari Arab Saudi," ujarnya, seperti dikutip bogor.pikiran-rakyat.com dari kanal YouTube Ustadz Demokrasi.

Hehamahua lantas mempertanyakan soal sikap pemerintah yang seolah berubah menyambut dan mengizinkan Habib Rizieq untuk kembali ke Indonesia.

"Kemudian itu diumumkan di mainstream, TV, radio, medsos, tanggal sekian datang, kemudian menikahkan anaknya, kemudian maulid dan seterusnya."

"Itu pemerintah tahu, aparat kepolisian tahu, aparat intel tahu, kenapa tidak diantisipasi?" tutur Abdullah Hehamahua menerangkan.

Lebih lanjut, anggota TP3 itu lalu menilai bahwa Habib Rizieq seakan dijebak dengan membiarkan ia menyelenggarakan acara yang memicu kerumunan, lalu setelahnya langsung ditindak dengan alasan melanggar protokol kesehatan.

Tak cukup sampai di situ, Abdullah Hehamahua kemudian dengan lantang menantang Jokowi untuk menunjukkan siapa saja yang membayar denda Rp50 juta layaknya Habib Rizieq pada saat dituding melanggar protokol kesehatan.

"Saya nantang Jokowi, saya nantang Menko Polhukam, Mahfud MD, saya nantang Wakil Presiden, sebutkan kepada saya hari ini, dari tahun lalu sampai sekarang, siapa yang bayar Rp50 juta cash karena prokes! Tidak ada kecuali HRS," katanya melanjutkan.

Mantan penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu menyoroti sejumlah kerumunan yang juga dipicu oleh Jokowi, Bobby Nasution, Gibran Rakabuming Raka, serta Ketua Banggar DPR RI.

Namun, semua kerumunan yang disebutkannya itu, tidak ada satupun yang ditindak atau diproses secara hukum.***

Editor: Rizki Laelani

Tags

Terkini

Terpopuler