Dosen IPB University: 'Revolusi Meja Makan' Solusi Antisipasi Kelangkaan Pangan di Tengah Pandemi

- 20 Oktober 2020, 12:36 WIB
Dosen IPB University, Prof Dr Edi Santosa.*
Dosen IPB University, Prof Dr Edi Santosa.* /ANTARA/

"Sementara orang Indonesia rata-rata hanya mengonsumsi delapan jenis menu makanan ketika sarapan, 15 jenis menu saat makan siang, dan delapan jenis menu pada makan malam,” tambahnya.

Ia mengungkapkan, meski saat ini masyarakat masih memiliki ketersediaan pangan yang cukup, namun isu kelangkaan pangan perlu disikapi serius oleh berbagai pihak.

Baca Juga: Waspadai Norovirus yang Menular dari Makanan, Simak Penjelasan dan Cara Pencegahannya

“Meskipun tidak banyak keluhan yang beredar di masyarakat, kebutuhan pangan selama masa pandemic harus dipersiapkan dengan baik,” tuturnya.

Fenomena yang muncul sekarang, kata dia, masyarakat secara sadar melakukan diversifikasi pangan selama masa isolasi wilayah.

Secara alamiah masyarakat melakukan diversifikasi beras menggunakan pangan lokal yang tersedia di wilayahnya masing-masing.

Baca Juga: Perdana Menteri Jepang Akan Kunjungi Istana Bogor, Wali Kota Bima Arya Koordinasikan Beberapa Hal

Dengan begitu, sangat penting peran pangan lokal untuk ketahanan pangan selama masa pandemi. Pangan lokal di Indonesia tersedia dalam jumlah banyak dan jenisnya juga beragam.

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa masyarakat Indonesia sudah memiliki pengetahuan tentang pangan lokal dengan baik. Sehingga, terbiasa untuk mengonsumsi pangan lokal di wilayahnya.

Prof. Dr Edi Santosa mencontohkan masyarakat Jepang yang rutin membuat perayaan dengan mengonsumsi pangan lokal yang ada di wilayahnya.

Halaman:

Editor: Yuni

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x