Network
PR BOGOR - Pemerintah Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor mendesak agar penanganan bencana di Desa Kalong Sawah dan Neglasari, segera dilakukan.
Sebab, hingga saat ini penanganan banjir yang diakibatkan meluapnya sungai Cidurian belum juga dilaksanakan.
Desakan itu muncul dalam jaring aspirasi reses virtual anggota DPRD dari daerah pemilihan V Kabupaten Bogor, Kamis 12 Agustus 2021.
Selain desakan penanganan bencanan, pemerintah kecamatan dan beberapa desa mengusulkan agar ada peningkatan status jalan tembus yang menghubungkan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi melalui Cigelung-Cileuksa-Malasari dan Cianten.
Pemerintah Kecamatan Jasinga juga mengusulkan kepada pemerintah Kabupaten Bogor untuk membangun SMA Negeri 2 di daerah tersebut.
“Dalam musrenbang tingkat kecamatan Jasinga, sepakat untuk mengusulkan pembangunam SMA Negeri 2,” kata anggota DPRD Kabupaten Bogor Dadeng Wahyudi dalam reses virtual bersama Pemerintah Kecamatan Jasinga.
Menurut Dadeng, banyak usulan yang disampaikan pemerintah kecamatan dan desa dalam masa reses anggota DPRD.
Selain beberapa usulan yang sudah disebutkan tadi, masyarakat juga mengusulkan pembanguna tempat pembuangan sampah (TPS).
“Sudah ada lahan TPS di Desa Cikopo, selain itu TPS Galuga yang ada saat ini digunakan untuk keperluan Pemerintah Kota Bogor,” ucap Dadeng.
Baca Juga: 3 Puisi Kemerdekaan Bertema Kebebasan untuk Memperingati HUT RI ke-76 Pada 17 Agustus 2021
Menurut Dadeng, ada beberapa usulan yang menjadi prioritas, di antaranya peningkatan status jalan alternatif yang menghubungkan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi menuju Pelabuhan Ratu.
Sebab, jalan penghubung ini bisa membuka jalur potensial yang berdampak positif pada peningkatan ekonomi masyarakat, termasuk pariwisata.
“Kabupaten Bogor itu kaya dengan keindahan alamnya, khususnya di wilayah Bogor Barat,” kata politisi PKS itu.
Baca Juga: 50 Hari jelang PON XX 2021 di Papua, Berikut Hal yang Harus Kamu Ketahui
Dadeng pun menyebut, seluruh anggota DPRD dari dapil V Kabupaten Bogor sepakat dan mendukung usulan ini untuk terus didorong dan menjadi fokus perjuangan mereka.
“Kita sepakat untuk mengawal usulan ini hingga masuk pembahasan di Badan Anggaran,” ucap Dadeng.
Dadeng juga mengusulkan akan Bappedalitbang secepatnya membuat kajian DED dan feasibility study (FS) pembangunan dan peningkatan status jalan penghubung dua kabupaten tersebut.
“Setelah reses ini usulan-usulan akan kita masukan dalam KUA PPAS, karena sebagian besar yang diusulkan sudah dibahas di musrenbang. Semoga bis langsung didorong menjadi program pembangunan, dan tentunya sesuai dengan perundang-undangan yang ada,” kata Dadeng.***
