Luar Biasa, Saat Pandemi Covid Dalam 3 Bulan Ini, Laba Bersih BTN Melesat 36,75 Persen

- 22 April 2021, 15:49 WIB
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. hari ini menggelar Paparan Kinerja Kuartal I/2020. Di tengah pandemi, perseroan tetap mencatatkan kinerja positif dengan capaian laba bersih tumbuh 36,75persen yoy.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. hari ini menggelar Paparan Kinerja Kuartal I/2020. Di tengah pandemi, perseroan tetap mencatatkan kinerja positif dengan capaian laba bersih tumbuh 36,75persen yoy. /BTN/


PR BOGOR - Prestasi luar biasa diraih PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. dalam tiga bulan pertama tahun 2021.

Raihan itu memerlihatkan jika Pandemi Covid-19 tidak begitu berdampak pada prestasi Bank BTN.

Per 31 Maret 2021, Bank BTN berhasil menorehkan peningkatan laba bersih sebesar 36,75persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Baca Juga: HOAKS atau FAKTA: Jokowi Pilih Ahok Jadi Menteri di Kabinet Indonesia Maju, Benarkah?

Capaian dari Rp457 miliar di kuartal I/2020 menjadi Rp625 miliar.

Direktur Utama Bank BTN, Haru Koesmahargyo mengatakan terus melakukan inovasi.

Targetnya adalah mencatatkan pertumbuhan positif, terutama untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Baca Juga: Mundur dari ESL, Florentino Perez Sebut Ada 6 Klub yang Tidak Tertarik Ikut Europa Super League

Sembari melaju, lanjut Haru, Bank BTN akan terus memperkuat pencadangan untuk mengantisipasi berbagai risiko yang muncul akibat tekanan pandemi.

“Misi utama kami adalah menyediakan rumah bagi masyarakat Indonesia terutama masyarakat berpenghasilan rendah."

"Ke depannya, kami akan terus berinovasi sehingga semakin banyak masyarakat memiliki hunian sekaligus tetap mencatatkan pertumbuhan bisnis yang positif dan berkelanjutan,” jelas Haru di sela Konferensi Pers Paparan Kinerja Bank BTN Kuartal I/2021 di Jakarta pada Kamis, 22 April 2021.

Baca Juga: Pelatih Robert Alberts Optimistis Bisa Menang Lawan Persija Jakarta Meski Masa Recovery Sangat Singkat

Dalam catatan keuangannya, emiten bersandi saham BBTN tersebut menunjukkan perolehan laba bersih ditopang peningkatan pendapatan bunga.

Pendapatan bunga BBTN tercatat naik 2,99persen yoy menjadi Rp6,35 triliun.

Perseroan juga sukses menekan beban bunga sebesar 10,28persen yoy dari Rp3,99 triliun menjadi Rp3,58 triliun.

Dengan langkah tersebut, pendapatan bunga bersih Bank BTN tercatat naik di level 27,32persen yoy menjadi Rp2,77 triliun.

Perolehan pendapatan bunga BBTN tersebut ditopang penyaluran kredit dan pembiayaan sebesar Rp261,34 triliun per kuartal I/2021.

Penyaluran kredit dan pembiayaan tersebut tercatat naik 3,19persen yoy dari Rp253,25 triliun per kuartal I/2020.

Adapun, pertumbuhan kredit dan pembiayaan Bank BTN tersebut pun berada di atas penyaluran kredit perbankan nasional.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merekam kredit perbankan nasional terkoreksi hingga 2persen yoy per Januari 2021.

Laporan keuangan Bank BTN menunjukkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi masih tercatat menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan kredit BBTN.

KPR subsidi Bank BTN tercatat naik 9,04persen yoy menjadi Rp122,96 triliun per kuartal I/2021.

KPR Non-subsidi juga mulai menunjukkan peningkatan tipis di level 0,2persen yoy menjadi Rp80,15 triliun pada akhir Maret 2021.

Secara total, pertumbuhan kredit di segmen perumahan tumbuh sebesar 3,23persen yoy menjadi Rp236,57 trilliun.

Kemudian, pada kredit di segmen non-perumahan tercatat tumbuh 2,87persen yoy menjadi Rp24,76 triliun.

Pertumbuhan tersebut ditopang kenaikan di segmen kredit konsumer dan kredit korporasi yang tumbuh masing-masing sebesar 9,43persen yoy dan 7,44persen yoy.

Penyaluran kredit juga terus diiringi dengan perbaikan kualitas kredit.

Per kuartal I/2021, BBTN mencatatkan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) di posisi 1,94persen.

Posisi tersebut turun 44 basis poin (bps) dari 2,38persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Bank BTN juga tetap memupuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) menjadi sebesar 115,93persen per Maret 2021 atau naik. 1.027 bps.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Wholesale Risk and Asset Management Elisabeth Novie Riswanti menjelaskan perseroan memang sangat fokus untuk memperbaiki kualitas kredit guna menekan NPL.

“Kami terus berupaya memperbaiki kualitas kredit dengan mengoptimalkan penagihan, mempercepat penjualan aset, termasuk bekerja sama dengan perusahaan manajemen aset,” tutur Novie.

Sementara itu, Direktur Distribution and Retail Funding Bank BTN Jasmin mengatakan per 31 Maret 2021, bank yang dulunya bernama Bank Tabungan Pos ini juga mencatatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 33,01persen yoy menjadi Rp294,91 triliun.

Kenaikan DPK tersebut juga terpantau melaju di atas rata-rata penghimpunan DPK perbankan nasional yang melaju di level 11persen yoy per Januari 2021.

Rekam keuangan Bank BTN menunjukkan peningkatan DPK tersebut disumbang kenaikan penghimpunan giro, tabungan, dan deposito yang masing-masing tumbuh sebesar 33,91persen yoy, 4,29persen yoy, dan 41,44persen yoy.

Dengan kenaikan simpanan masyarakat tersebut, Loan to Deposit Ratio (LDR) BBTN juga turun sebesar 2.561 bps ke level 88,62persen di Maret 2021.

Dengan seluruh capaian kinerja tersebut, Bank BTN mencatatkan lonjakan aset di level 21,92persen yoy menjadi Rp375,73 triliun per kuartal I/2021.

Laju peningkatan aset tersebut juga berada di atas rata-rata peningkatan aset nasional sebesar 7persen yoy per Januari 2021.

“Bagi kami, pertumbuhan yang berkelanjutan adalah yang utama. Sehingga, kami berupaya mengoptimalkan kualitas aset yang kami miliki,” terang Jasmin.

Bisnis syariah tetap melaju

Sementara itu, sejalan dengan pertumbuhan di bisnis konvensional, Unit Usaha Syariah (UUS) Bank BTN juga mencatatkan peningkatan positif.

Per Maret 2021, aset UUS BTN tersebut naik 16,8persen yoy menjadi Rp33,63 triliun dari Rp28,79 triliun di bulan yang sama tahun sebelumnya.

Kenaikan aset tersebut disumbang laju peningkatan DPK yang dihimpun BTN Syariah.

Per kuartal I/2021, BTN Syariah sukses menghimpun dana senilai Rp25,75 triliun atau naik 23,04persen yoy dari Rp20,93 triliun.

BTN Syariah juga mencatatkan peningkatan pembiayaan sebesar 6,50persen yoy menjadi Rp25,47 triliun pada Maret 2021 dari Rp23,92 triliun di bulan yang sama tahun lalu.

Dengan capaian tersebut, UUS BTN meraih laba senilai Rp60,14 miliar per Maret 2021.***

Editor: Rizki Laelani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah