Update Corona di Bogor, 16 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia dalam Sepekan Terakhir, Ini Kata Dinkes

23 Februari 2021, 07:51 WIB
Ilustrasi virus corona atau Covid-19. /Dok. Humas Pemkot Bandung

PR BOGOR - Hingga kini wabah virus corona atau Covid-19 masih menjadi ancaman bagi penduduk di seluruh dunia.

Pasalnya hingga kini jumlah orang yang terinfeksi dan korban meninggal dunia akibat Covid-19 terus bertambah setiap harinya.

Berdasarkan laporan terbaru, tercatat ada 16 orang yang dilaporkan meninggal dunia akibat terinfeksi Covid-19 di Bogor. Jumlah tersebut terjadi dalam satu pekan terakhir.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Bogor, Sri Nowo Retno, pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia umumnya memiliki riwayat penyakit penyerta atau komorbid yang menahun.

Baca Juga: Cuti Bersama 2021 Tersisa 2 Hari, Ternyata Ini Alasan Pemerintah Ambil Keputusan Tersebut

Dikutip PRBogor.com dari Antara, berikut ini rincian 16 pasien positif yang meninggal dunia dalam satu pekan menurut data harian Covid-19 pada Dinas Kesehatan (Dinkes).

- Selasa, 16 Februari 2021: 3 orang

- Rabu, 17 Februari 2021: 2 orang

- Kamis, 18 Februari 2021: 1 orang

- Jumat, 19 Februari 2021: 4 orang

- Sabtu, 20 Februari 2021: 3 orang

- Minggu, 21 Februari 2021: 3 orang

Sehingga, akumulasi kasus positif Covid-19 yang meninggal dunia menjadi 190 orang.

Baca Juga: I Wayan Koster: Bali Memberikan Penguatan Perajin Bahan Baku Minuman Fermentasi Khas, Menjamin Legalitas

Sementara itu, penambahan jumlah kasus positif Covid-19 di Bogor dalam sepekan terakhir sebanyak 687 kasus.

Sehingga akumulasi kasus positif Covid-19 di Bogor menjadi 11.461 kasus.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencegah klaster baru penularan Covid-19 di Bogor.

Mulai dari penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), penerapan ganjil genap, hingga vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Bertarung di Liga Inggris Saja Sempoyongan, Jose Mourinho Masih Mimpi Bisa Main di Liga Champions

Sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya penularan Covid-19 di Bogor didominasi oleh klaster keluarga dan klaster luar kota.

"Artinya, warga yang memiliki mobilitas ke luar kota atau masuk ke Bogor, dapat menulari keluarga dan membuat kasus klaster keluarga meningkat, sehingga kuncinya menekan mobilitas warga," ujar Bima Arya.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler