Ditemukan Material Gunung Api saat Banjir, BIG Simpulkan Kawasan Gunung Mas Bogor Masih Terancam Bencana

25 Januari 2021, 11:12 WIB
Banjir bandang di kawasan Gunung Mas di Desa Tugu Selatan, Kawasan Puncak, Cisarua, Bogor yang terjadi pada Selasa, 19 Januari 2021 /Instagram/@bpbdkabbogor

PR BOGOR - Banjir bandang terjadi di Kabupaten Bogor beberapa waktu ke belakang. Banjir ini menjadi tragedi kesekian setelah sebelumnya juga terjadi di Kalimantan Selatan.

Diketahui, banjir terjadi di kawasan Gunung Mas. Daratan ini dibangun di atas lahan pegunungan stratovulkanik berbatuan intermediet/basa.

Terlihat sisa aktivitas gunung api tua yang sudah terkikis di Gunung Mas. Sisa-sisa material yang ditemukan di daerah terdampak bencana menunjukkan bahwa pada saat banjir bandang material tersebut terbawa arus bersama dengan tetumbuhan yang ada di daerah lereng atas.

Baca Juga: Bulan Depan GeNose C19 Bakal Dipakai di Stasiun dan Terminal, Harga Sekali Tes Rp20.000

Hal ini membuat Badan Informasi Geospasial (BIG) menyimpulkan bahwa penyediaan sistem peringatan dini banjir bandang dan tanah longsor di daerah Gunung Mas wajib diciptakan.

BIG memang menyatakan bahwa Kampung Gunung Mas di Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, belum lepas dari ancaman banjir karenanya upaya mitigasi bencana di daerah itu mesti diperkuat.

"Wilayah ini secara alami berada pada wilayah outlet (keluaran) yang berupa jalur buangan material dan air dari daerah hulu di atasnya, sehingga dari sisi ekosistem di wilayah ini berpotensi kembali terjadi banjir bandang di kemudian hari," kata Koordinator Informasi Geospasial Tematik Bidang Kebencanaan BIG Ferrari Pinem dalam siaran pers BIG sebagaimana dilaporkan Antara.

Baca Juga: Dituduh 'Manfaatkan' Pandemi demi Panjat Sosial, dr. Tirta: Nagapain Pansos, Toko Gue Udah 100

Pada 19 Januari 2021 banjir bandang melanda Kampung Gunung Mas setelah hujan dengan intensitas 50 sampai 100 milimeter per hari mengguyur daerah itu.

Tim dari Pusat Pemetaan dan Integrasi Tematik BIG melakukan kaji cepat mengenai banjir bandang yang terjadi di Gunung Mas, kampung yang berada di jalur buangan material air dari daerah hulu.

Kampung itu berada di sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Cisampay, yang merupakan bagian dari hulu DAS Ciliwung.

Baca Juga: HOAKS atau FAKTA: Menag Gus Yaqut Dikabarkan Menghapus Semua Anggaran Dana untuk Pesantren

Area perbukitan di bagian atas Kampung Gunung Mas merupakan wilayah tangkapan hujan yang bentuknya seperti cekungan mangkok.

Hujan yang tertangkap pada cekungan itu mengalir melalui titik keluaran air yang melewati Kampung Gunung Mas.

Menurut kajian BIG, wilayah hulu kampung itu merupakan sumber material dan air yang mengalir ke bawah berada pada kelerengan terjal hingga sangat terjal (>45 persen hingga >60 persen) sehingga gaya gravitasi berpotensi membawa material jatuh ke bawah dan menimbulkan kerusakan.

Baca Juga: Anda Warga Jabodetabek? Berikut Jadwal Sim Keliling Hari Ini Senin 25 Januari 2021

Selain dari pola aliran dan kemiringan lereng, tim BIG menyatakan, faktor morfometri DAS lain yang mungkin berpengaruh terhadap kejadian banjir bandang di Gunung Mas adalah bentuk Sub DAS Cisampay yang radial (bulat).

Karakteristik DAS yang berbentuk bulat mengakibatkan waktu konsentrasi air permukaan menuju ke satu titik hampir bersamaan.

Itu berarti bila hujan merata di seluruh sub DAS maka air hujan yang menjadi aliran permukaan tersebut akan bertemu di satu titik pertemuan aliran dalam waktu relatif bersamaan.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler