Keutamaan Puasa Asyura, Lengkap dengan Bacaan Niat dan Dalilnya

- 5 Agustus 2021, 13:55 WIB
Ilustrasi Puasa Asyura yang dilakukan untuk menyambut Tahun Baru Islam.
Ilustrasi Puasa Asyura yang dilakukan untuk menyambut Tahun Baru Islam. /PIXABAY/Mohamed_hassan

PR BOGOR - Umat muslim di Indonesia sebentar lagi akan menyambut Tahun Baru Islam 2021 atau 1 Muharram 1443 H.

Tahun Baru Islam 2021 (1 Muharram 1443 H) jatuh pada Selasa, 10 Agustus 2021 mendatang.

Bulan Muharram merupakan salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT, karenanya ada banyak amalan-amalan sunnah yang bisa dikerjakan umat muslim, termasuk Puasa Asyura.

Baca Juga: Dinar Candy Ditangkap Polisi Usai Melakukan Aksi Nekat Pakai Bikini di Pinggir Jalan

Dilansir dari NU Online, Imam Baihaqi meriwayatkan kalau Rasulullah memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa di tanggal 9 dan 10 Muharram atau puasa Tasu'a dan Puasa Asyura dengan niat tidak menyamakan dengan ibadah sunnah puasanya umat Yahudi.

Puasa Asyura bersifat sunnah, tidak lagi wajib setelah turun ayat perintah puasa dalam QS Al-Baqarah ayat 183.

Keutamaan Puasa Asyura

Di antara keutamaan Puasa Asyura menurut Nabi Muhammad adalah dapat menghapus dosa satu tahun sebelumnya.

Baca Juga: Puan Maharani Minta Pemerintah Lindungi Anak Yatim Piatu Terdampak Pandemi Covid-19

Puasa sunah di bulan Muharram dapat dikategorikan menjadi lima, yaitu puasa awal Muharram, puasa 1 hari Muharram, puasa 3 hari Muharram (Kamis, Jumat dan Sabtu), puasa 9 Muharram, dan puasa 10 Muharram.

Dari sahabat Abu Qatadah, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,
“Puasa hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar Ia mengampuni dosa setahun yang lalu” (HR at-Tirmidzi).

Dalam riwayat yang lain disebutkan pula, bahwa Nabi Muhammad SAW ditanya tentang puasa Asyura, maka beliau menjawab, “(Puasa tersebut) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR Muslim).

Baca Juga: Singgung Penjelasan Ngabalin Soal Pengecetan Pesawat Kepresidenan, Gus Umar: Dia Ini Sebenarnya Ahli Apa Sih?

Perlu diketahui, yang dimaksud dengan penghapusan dosa di sini adalah dosa-dosa kecil, bukan dosa-dosa besar.

Tetapi, apabila tidak memiliki dosa kecil, maka diharapkan adanya keringanan dari dosa-dosa besar. Jika tidak, maka diangkat derajatnya.

Selain berpuasa, umat muslim dianjurkan untuk banyak berdzikir dan beristighfar pada hari Asyura.

Di antaranya seperti yang dianjurkan oleh Imam Al-Ajhuri, beliau mengatakan,
“Barang siapa yang membaca pada hari Asyura:

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الوَكِيْلِ نِعْمَ المَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ

"(Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung dan penolong)
sebanyak 70 kali, niscaya Allah akan menjaganya dari keburukan tahun tersebut.

Baca Juga: Dinar Candy Pakai Bikini di Pinggir Jalan, Ferdinand Hutahaean: Pelanggaran UU Pornoaksi!

Niat Puasa Asyura

Ulama menganjurkan seseorang untuk melafalkan niat puasa Asyura.

Berikut ini contoh lafal niat puasa sunah Asyura sebagai berikut.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ العَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT.”

Anda yang ingin mengamalkan sunnah puasa Asyura diperbolehkan berniat sejak berkehendak puasa sunnah di pagi hari.

Karena kewajiban niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib (menurut mazhab Syafi’i).***

Editor: Bayu Nurullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x