Cek Fakta: Benarkah Cristiano Ronaldo Singkirkan Coca-Cola karena Produk Yahudi?

18 Juni 2021, 09:00 WIB
Aksi Cristiano Ronaldo menggeser dua botol Coca-Cola. /Tangkapan layar Youtube.com/ The Sun

PR BOGOR - Belum lama ini megabintang sepak bola Cristiano Ronaldo menjadi perbincangan publik.

Terkait hal itu, tersiar kabar di platform Facebook yang menyebutkan bahwa Cristiano Ronaldo menyingkirkan dua botol minuman soda Coca-Cola karena produk Yahudi.

Dalam unggahan tersebut, Cristiano Ronaldo tampil menggunakan jaket abu-abu dan tampak sedang menghadiri konferensi pers.

Baca Juga: 8 Fakta Terbaru Song Joong Ki, Nomor Terakhir Sudah Tahu?

Namun setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata kabar tersebut merupakan informasi hoaks.

Dikutip bogor.pikiran-rakyat.com dari Antara, terdapat beberapa keteragan dan fakta untuk melusurkan informasi hoaks tersebut.

Sebelumnya, adapun narasi yang ditulis dalam unggahan hoaks tersebut.

"JGN Pernah meletakan Coca Cola di depan Sy krn Sy tau itu Produck Yahudi .. yg hasilnya utk membunuh Rakyat Palestine .. ( Ronaldo ) Kereeeennnn..," demikian isi narasi yang disematkan dalam sumber klaim.

Baca Juga: Ingin Lulus CPNS 2021? Simak 9 Ketentuan Umum Ini, Mulai dari Usia hingga Kualifikasi Pendidikan

Faktanya, foto Cristiano Ronaldo yang terdapat dalam sumber klaim diambil dari saat dia menghadiri konferensi pers terkait gelaran UEFA EURO 2020 di Budapest, Hongaria.

Terkait video sebenarnya, pada saat itu Ronaldo tampak duduk bersama pelatih Portugal Fernando Santos.

Tak lama kemudian, penyerang Juventus itu menggeser dua botol minuman soda Coca-Cola di depannya.

Baca Juga: Hospital Playlist 2 Mendapat Rating Tinggi dari Penonton Setelah Tayang Perdana Kemarin

Lalu Cristiano Ronaldo mengangkat botol berisi air putih, sambil memberikan pesan untuk meminum air mineral.

Dari beberapa keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa kabar yang mengklaim bahwa Cristiano Ronaldo menyingkirkan dua botol minuman soda Coca-Cola karena produk Yahudi termasuk kategori konten yang salah.

Masyarakat diimbau untuk cermat dan tidak menyebarluaskan informasi yang belum tentu kebenarannya apalagi sampai merugikan pihak lain.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler