Perayaan ini dlakukan sebagai cara meneladani jalan hidup dan tuntunan yang dibawa oleh Nabi SAW.
Baca Juga: 5 Tanda Zodiak yang Dikenal Jago Selingkuh, Ada Aries, Gemini Hingga Libra
Dalam "Maulid Nabi Perspektif Al-Qur'an dan Sunnah" yang terbit di NU Online, Ahmad Muzakki menuliskan bahwa kendati menuai kontroversi, sebaiknya perayaan maulid nabi dipandang sebagai salah satu tradisi dari tradisi-tradisi baik untuk menyuarakan syiar Islam, bukan ritual keagamaan yang dibuat-buat.
Terlebih lagi, isi dari perayaan Maulid Nabi SAW adalah ibadah-ibadah yang telah diatur dalam Alqur’an dan hadis.
Menurut banyak ulama, jika dalam perayaan itu terdapat kebaikan dan menjauhi dosa dan hal-hal buruk, atau mendatangkan karunia besar, maka perayaan Maulid Nabi SAW dapat dipandang sebagai bid'ah hasanah dan yang melakukannya memperoleh pahala.
Baca Juga: Minggu Puncak Arus Balik Cuti Bersama Maulid Nabi Muhammad, Sebaiknya Kembali ke Jakarta Sebelum Itu
Namun, di masa pandemi Covid-19 ini, pastikan peringatan Maulid Nabi dilakukan sesuai protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran infeksi virus corona.
Memperingati Maulid Nabi dapat dilakukan dengan sejumlah cara, seperti:
1. Memperbanyak selawat dan doa untuk junjungan umat Islam, yakni Nabi Muhammad SAW
2. Meneladani kisah dan sifat Nabi Muhammad SAW