12 Rabiul Awal Maulid Nabi Muhammad SAW, 5 Cara Merayakan dari Nyantuni Anak Yatim hingga Bersalawat

29 Oktober 2020, 07:06 WIB
Peserta mengikuti pawai Maulid Nabi di Kampung Nelayan Nambangan-Cumpat, Surabaya, Jawa Timur, Rabu 28 Oktober 2020. Pawai yang diikuti murid dan guru dari sembilan Taman Pendidikan Al Quran (TPA) serta warga kampung nelayan tersebut dalam rangka memperingati hari kelahiran atau Maulid Nabi Muhammad SAW. ANTARA FOTO/Moch Asim/wsj. /


PR BOGOR - Kalender Hijriah memasuki bulan Rabiul Awal atau dikenal juga dengan bulan Maulid atau bulan Maulud.

Pada bulan ini terdapat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yakni pada tanggal 12 Rabiul Awal yang jatuh tepat Kamis, 29 Oktober 2020, hari ini.

Pada tahun 2020, 1 Rabiul Awal bertepatan dengan Minggu, 18 Oktober. Sehingga peringatan Maulid Nabi jatuh pada tanggal 29 Oktober 2020 bertepatan dengan hari Kamis. Di Indonesia, hari Maulid Nabi merupakan hari libur nasional.

Baca Juga: Simak 5 Tempat Makan Favorit Presiden Jokowi di Bogor, Ada Martabak hingga Toge Goreng

Maulid Nabi adalah hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, momen penting dalam kehidupan sang Rasulullah dan juga agama Islam. Allah SWT mengutus Nabi Muhammad sebagai rahmat bagi alam semesta.

Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW memiliki sejarah panjang dalam khazanah Islam. Kendati belum dilakukan di masa kenabian, hari Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi perayaan besar yang diselenggarakan di banyak wilayah di seluruh dunia.

Di Indonesia, perayaan Maulid Nabi Muhammad dilakukan dengan berbagai cara.

Baca Juga: Hasil Matchday Liga Champion Semalam: Manchester United Bantai RB Leipzig, Teruskan Rekor Apik

Dilansir dari NU Online, Maulid Nabi biasanya diselenggarakan dengan membaca Manakib Nabi Muhammad dalam Kitab Maulid Barzanji, Maulid Simtud Dhurar, Diba’, Saroful Anam, Burdah, dan lain-lain.

Selepas membaca Manakib Nabi Muhammad, acaranya dilakukan dengan santap makanan bersama-sama yang disiapkan secara gotong royong.

Perayaan ini dlakukan sebagai cara meneladani jalan hidup dan tuntunan yang dibawa oleh Nabi SAW.

Baca Juga: 5 Tanda Zodiak yang Dikenal Jago Selingkuh, Ada Aries, Gemini Hingga Libra

Dalam "Maulid Nabi Perspektif Al-Qur'an dan Sunnah" yang terbit di NU Online, Ahmad Muzakki menuliskan bahwa kendati menuai kontroversi, sebaiknya perayaan maulid nabi dipandang sebagai salah satu tradisi dari tradisi-tradisi baik untuk menyuarakan syiar Islam, bukan ritual keagamaan yang dibuat-buat.

Terlebih lagi, isi dari perayaan Maulid Nabi SAW adalah ibadah-ibadah yang telah diatur dalam Alqur’an dan hadis.

Menurut banyak ulama, jika dalam perayaan itu terdapat kebaikan dan menjauhi dosa dan hal-hal buruk, atau mendatangkan karunia besar, maka perayaan Maulid Nabi SAW dapat dipandang sebagai bid'ah hasanah dan yang melakukannya memperoleh pahala.

Baca Juga: Minggu Puncak Arus Balik Cuti Bersama Maulid Nabi Muhammad, Sebaiknya Kembali ke Jakarta Sebelum Itu

Namun, di masa pandemi Covid-19 ini, pastikan peringatan Maulid Nabi dilakukan sesuai protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran infeksi virus corona.

Memperingati Maulid Nabi dapat dilakukan dengan sejumlah cara, seperti:

1. Memperbanyak selawat dan doa untuk junjungan umat Islam, yakni Nabi Muhammad SAW

2. Meneladani kisah dan sifat Nabi Muhammad SAW

Baca Juga: Link Live Streaming SCTV dan Vidio.com Juventus vs Barcelona di Liga Champions: Kabar Kedua Tim

3. Mendekatkan diri kepada Allah dan Rasulullah

4. Menyantuni anak yatim

5. Puasa sunah.***

 

 

Editor: Amir Faisol

Sumber: nu.or.id

Tags

Terkini

Terpopuler