PR BOGOR - Wisata Alam bertema 'dunia yang hilang' seperti Jurrasic Park akan segera hadir di Indonesia, tepatnya di Pulau Rinca Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Terkait hal tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) buka suara mengenai kehidupan habitat di dalamnya.
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KLHK, Wiratno menegaskan pihaknya akan terus mengawasi jalannya proyek Jurrasic Park tersebut.
Baca Juga: Balai Taman Nasional Komodo Tutup Pulau Rinca NTT Sementara Waktu hingga Juni 2021
Selain itu, komodo-komodo yang ada di kawasan tersebut juga menjadi perhatian khusus, pihaknya akan memastikan tidak ada satwa yang menjadi korban akibat pembangunan tersebut.
"Enggak boleh ada satu ekor pun komodo yang mati. Oleh karena itu saya memastikan lagi. Kamis saya ke Pulau Rinca, memastikan protokol yang lebih ketat lagi. Terutama pada pekerja," ujar Wiratno, sebagaimana melansir RRI, Senin, 26 Oktober 2020.
Dia juga menjelaskan, akan ada pengawas yang berjaga untuk memastikan pembangunan tidak membahayakan komodo, setidaknya 10 ranger akan dikerahkan setiap harinya. Begitu juga dengan masyarakat sekitar yang diklaim turut mengawasi pembangunan.
Baca Juga: Kabar Gembira, Super Junior Bakal Comeback dan Rilis Video Musik di Akhir Tahun 2020 Ini
Diketahui, terdapat 60 ekor komodo yang hidup di area pembangunan tersebut dengan area seluas 500 hektar, dan dari total jumlah tersbut, ada 15 komodo yang sering terlihat berkeliaran di kawasan tersebut.