Hadapi El Nino, Petani di Rorotan Cilincing Jakut Minta Pemerintah DKI Bantu Masalah Kekeringan

- 15 Agustus 2023, 08:10 WIB
Ancaman kekeringan akibat El Nino, para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara minta pemerintah gerak cepat ikut memperhatikan guna mengatasi masalah.
Ancaman kekeringan akibat El Nino, para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara minta pemerintah gerak cepat ikut memperhatikan guna mengatasi masalah. /ANTARA/Abdu Faisal

PEMBRITA BOGOR - Guna mencegah kekeringan akibat ancaman El Nino, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Maju di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memaksimalkan pengairan lahan sawah garapan mereka seluas 300 hektar.

Menurut ketua Gapoktan Maju Sirojuddin Abbas, DKI Jakarta saat ini masih memiliki lahan pertanian di daerah Jakarta Utara yang luas. Hal itu seharusnya tidak dibiarkan terjadi kekeringan. Terlebih, lahan pertanian di daerah Rorotan mengalami keretakan akibat kurangnya pasokan air.

"Jakarta memiliki lahan pertanian yang luas di Jakarta Utara mencapai 300 hektare. Harapannya petani jangan dibiarkan sendiri menghadapi kekeringan," katanya sebagaimana dilansir bogor.pikiran-rakyat.com dari ANTARA, Selasa, 15 Agustus 2023.

Baca Juga: Asyik! Game Metal Slug: Awakening Siap Rilis Open Beta di Indonesia, Bisa Download di App Store dan Play Store

"Saya sendiri baru tanam umur sembilan hari, kondisinya kekurangan air parah," katanya melanjutkan.

Petani Rorotan Minta Pemprov DKI Memaksimalkan Pengairan Lahan Sawah, Antisipasi Ancaman Kekeringan Imbas El Nino

Kondisi lahan sawah yang retak-retak di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara akibat kekeringan pada Kamis, 10 Agustus 2023.
Kondisi lahan sawah yang retak-retak di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara akibat kekeringan pada Kamis, 10 Agustus 2023. /ANTARA-Jurnalis Jakarta Utara

Dia berharap, pemerintah mau bekerja sama dengan kelompok tani setempat agar saluran-saluran air di sekitar Rorotan kembali normal, sehingga bisa langsung dimanfaatkan untuk pengairan sawah. Pasalnya, satu hektar lahan garapan di daerah itu dapat menghasilkan sekitar enam ton padi untuk ketahanan pangan.

Selain itu, petani juga tidak bisa sembarangan mengambil air dari aliran kali yang ada di sekitarnya, seperti dari Banjir Kanal Timur karena terbentur regulasi.

Halaman:

Editor: Ina Yatul Istikomah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x