"Penyerapan di kesehatan masih rendah, mulai ada pergerakan tapi mudah-mudahan minggu depan akan bergerak cukup jauh dibandingkan minggu ini," katanya.
Sebelumnya diberitakan di Pikiranrakyat-bogor.com, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh menteri di kabinetnya agar menyamakan satu presepsi menanggapi krisis pandemi Covid-19.
Baca Juga: Menyesal Nekat Hadiri Pesta Selepas Karantina, Nahas Pria Ini Tewas Positif Corona Sehari Kemudian
Selain itu, Jokowi dengan tegas juga meminta agar seluruh menteri bekerja keras, tidak menanggapi krisis ini dengan enteng.
"Perasaan ini tolong sama. Kita harus sama perasaannya. Kalau ada yang berbeda satu saja, sudah, berbahaya," ungkap Jokowi.
"Kalau saya lihat bapak, ibu masih melihat ini sebagai (hal, red) normal, berbahaya sekali. Kerja masih biasa saja. Ini kerjanya harus ekstra luar biasa, harus extraordinary!," ungkap Jokowi.
Baca Juga: Tak Mau seperti V BTS? Kenali Cholinergic Urticaria Penyakit Kulit yang Bisa Mengancam Jiwa
Lebih jauh, Jokowi menyebut, saat ini kinerja Kementerian Kesehatan belum optimal yang bisa dilihat dari penggunaan anggaran yang hanya dikeluarkan 1,53 persen dari anggaran yang ada, yakni Rp75 triliun.
Atas kondisi itu, Jokowi meminta sejumlah anggaran itu segera dikeluarkan dengan penggunaan-penggunaan yang tepat sasaran, sehingga bisa memicu pertumbuhan ekonomi nasional.